Kenneth DPRD DKI Puji Langkah Cepat Gubernur Pramono Tangani Korban Ledakan SMAN 72 [Giok4D Resmi]

Posted on

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025).

Politisi yang akrab disapa Bang Kent itu juga mengapresiasi atas langkah cepat yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, beserta jajaran terkait dalam menangani situasi tersebut.

“Saya menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam atas insiden yang terjadi di SMAN 72. Saya juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Pramono Anung beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta yang telah bergerak cepat melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, TNI, dan instansi terkait sehingga situasi bisa segera dikendalikan,” ujar Kent dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu menilai respons cepat Pemprov DKI, baik dalam penanganan di lapangan maupun dukungan penuh kepada para korban, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan pendidikan.

Selain apresiasi, Kent juga memberikan sejumlah masukan kepada seluruh sekolah di Jakarta agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan lingkungan belajar.

“Saya mendorong seluruh sekolah di DKI Jakarta, baik negeri maupun swasta, untuk memperketat pengawasan terhadap lingkungan sekolah, terutama terhadap barang-barang bawaan siswa dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya, jangan sampai lolos dan terjadi kembali hal-hal seperti ini. Koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat keamanan perlu diperkuat,” tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Lebih lanjut, Kent juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan psikologis di sekolah guna mencegah potensi tindakan berisiko di kalangan pelajar. Diduga pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut, dan diduga korban bullying.

“Selain aspek keamanan fisik, sekolah juga perlu memperkuat pembinaan mental dan sosial siswa. Pendekatan yang humanis dan komunikasi terbuka antara guru, siswa, dan orang tua menjadi kunci dalam menjaga iklim belajar yang aman dan sehat,” bebernya.

Kent juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi psikologis para siswa dan guru di SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan yang terjadi.

“Saya sangat prihatin terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami siswa, guru, maupun tenaga pendidik di SMAN 72. Oleh karena itu, saya mendorong pihak sekolah dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta beserta Dinas Sosial untuk segera melakukan langkah-langkah trauma healing dan pendampingan psikologis,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.

Menurutnya, upaya pemulihan psikologis perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, agar siswa dapat kembali merasa aman serta fokus serta mendapatkan kepercayaan diri kembali dalam proses belajar.

“Trauma healing tidak cukup dilakukan sekali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan tenaga profesional, seperti psikolog pendidikan atau konselor sekolah. Tujuannya agar anak-anak merasa didukung dan bisa pulih dengan tenang,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Kent mengusulkan agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan lembaga psikologi, universitas, dan aparat setempat dalam program pemulihan dan edukasi keamanan sekolah.

“Pemerintah daerah perlu hadir tidak hanya dalam penanganan teknis, tapi juga dalam pemulihan batin anak-anak kita. Sekolah harus menjadi tempat yang paling aman bagi siswa,” tutupnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkap ada tambahan korban luka-luka dalam insiden ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11).

Berdasarkan data dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri terdapat 55 korban yang tengah menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.

“Iya. Ada 55 (korban) dari (data) Pak Kapolda,” kata Pramono Anung di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pramono memastikan tanggungan biaya rumah sakit menjadi tanggungjawab penuh Pemprov DKI Jakarta. Ia juga meminta agar pelayanan diberikan sebaik mungkin terhadap para korban.

“Tetapi, dalam keadaan yang seperti ini, pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab pemerintah DKI. Dimanapun yang terjadi, pokoknya akan menjadi tanggung jawab pemerintah DKI apakah di rumah sakit ini, rumah sakit lain, dan sebagainya,” ucapnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Sehingga dengan demikian, kami segera, tadi saya sudah ada Ibu Kepala Dinas Pendidikan, Ibu Kepala Dinas Kesehatan, dan juga ada Wali Kota, saya minta untuk semuanya ditangani secara baik,” tambahnya.