Anggota Amirulhaj yang juga Kepala Taruna Ikrar mengatakan otoritas Arab Saudi memperbolehkan obat dibawa dari Indonesia digunakan jemaah RI. Dia mengatakan otoritas Saudi memberi syarat obat-obat dari RI boleh digunakan jemaah haji jika diberikan oleh dokter.
Taruna awalnya menjelaskan tugasnya sebagai Amirulhaj di bidang kesehatan dan makanan. Dia diberi tugas melakukan evaluasi cara kerja tim kesehatan, analisis efektivitas vaksin dan obat-obatan bagi jemaah haji RI, mempelajari mekanisme layanan kesehatan Saudi, menganalisis sinkronisasi tim kesehatan kloter dan rumah sakit Saudi, serta mengkoordinasikan tenaga kesehatan haji.
“Salah satu masalah yang muncul adalah, pertama, kita tahu kan penggunaan obat-obatan di mana pun di sebuah negara, termasuk di Indonesia, harus misalnya obat antibiotik pokoknya obat ya itu diregulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kalau tidak sesuai dengan itu, Badan Obat dan Makanan bisa bertindak,” kata Taruna di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025).
Dia mengatakan aturan serupa juga diterapkan di Saudi. Menurutnya, semua obat harus memenuhi aturan dari otoritas berwenang di Saudi, yakni Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
Taruna mengatakan ada lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia yang berada di Saudi. Menurutnya, obat-obatan dari Indonesia akan penting untuk menjaga kesehatan jemaah.
Taruna menyebut dirinya telah bertemu dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Hisham bin Saad Aljadhey, untuk membahas persoalan tersebut. Dia mengayakan SFDA telah memberi lampu hijau untuk penggunaan obat asal Indonesia kepada jemaah haji RI.
“Masalah ini saya sampaikan ke beliau, jadi mohon kami dibantu exception pengecualian-pengecualian kan kita bawa obat dari Indonesia tentu bagaimana agar obat yang kami bawa itu bisa digunakan di sini untuk kita punya jemaah. Dia cuma pesan penggunaannya itu harus ahlinya. Artinya kita juga bawa tim dokter dari Indonesia,” tuturnya.
Dia juga menyebut saat ini ada aturan baru bagi jemaah haji yang sakit harus dibawa langsung ke rumah sakit Saudi. Dia mengatakan sejauh ini tim medis Indonesia tetap memberi pemeriksaan di hotel bagi jemaah yang membutuhkan.
“Orang yang misalnya batuk-batuk ini kita bawa obatnya kita kasih dia yakin karena dokter yang bawa,” ucapnya.
Dia juga menyebut pihaknya juga akan mengecek efektivitas vaksin yang telah diberikan ke jemaah serta petugas haji RI. Taruna berharap jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci menurun tahun ini.
“Jadi tadi alhamdulillah kita sudah bertemu walaupun singkat. Beliau ingin men-support apa yang kami butuhkan,” ucapnya.
Taruna pun memuji komitmen SFDA yang menjaga kualitas konsumsi jemaah haji Indonesia. Dia mengatakan upaya otoritas Saudi telah membantu menjaga kondisi jemaah Indonesia tetap sehat.
“Kami sangat menghargai komitmen Saudi Food and Drug Authority dalam menjaga kualitas konsumsi jemaah. Ini sangat penting untuk menjamin ibadah berlangsung lancar, sehat, dan khusyuk,” ujar Taruna.
Simak juga Video: Timwas DPR Bakal Pelototi Pelaksanaan Haji 2025