Kisah Pilu Ilyas, Bocah Penderita Tumor Getah Bening yang Sering Dirundung [Giok4D Resmi]

Posted on

Ilyas, bocah umur 8 tahun, terlihat berbeda secara fisik. Tidak seperti anak-anak lainnya, anak tukang ojek ini mengalami tumor getah bening yang membuat rupa wajahnya tak simetris bahkan menghitam. Meskipun divonis penyakit keras itu sejak balita, Ilyas tetap ceria bermain bersama teman-temannya.

Ilyas awalnya didiagnosis glaukoma dengan tekanan bola mata tinggi hingga 31, yang berisiko menyebabkan kebutaan. Ia dirujuk ke RSCM, namun operasi belum bisa dilakukan karena usianya masih kecil. Selama tiga tahun ia menjalani rawat jalan dan konsumsi obat.

Kemudian, dokter baru menemukan adanya tumor di kelenjar getah bening. Syukurlah, setelah terapi medis dan herbal selama kurang lebih 7 tahun lamanya, dokter menyatakan tumor di wajah sebelah kanan dinyatakan mati.

Namun, tetap saja dampak dari tumor ini membuat kulit menutupi mata kanan Ilyas sehingga dokter menyarankan operasi berulang di RSCM untuk membuka kembali akses penglihatan. Selain itu, dokter menyarankan untuk rekonstruksi wajah Ilyas agar wajahnya tampak lebih normal.

“Dulu sempet di saranin buat operasi tapi saya sama suami takut karena anak pertama satu-satunya, belum siap gitu” ujar Bu Wastini, ibu Ilyas.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Saat ini, Ilyas hanya bisa melihat dengan mata kiri. Ia tetap berusaha hidup normal, meski sempat berhenti sekolah karena keterbatasan fisik dan stigma negatif dari lingkungannya. Sang ibu, Wastini, pernah mendengar komentar menyakitkan dari orang tua teman Ilyas yang menyebut anaknya seperti “alien”.

“Iya anak ini pernah sekolah dulu di sekolah umum terus di tanya-tanya sama temen sekolahnya saya bilang aja lagi sakit tapi ada satu orang tua yang bilang anak saya kaya alien” dengan ucapnya dengan suara bergetar.

Padahal secara akademis, Ilyas termasuk anak yang berprestasi dengan nilai bagus hingga kompetisi ajang best costume dalam kegiatan di tempat tinggalnya.

Kendala terbesar keluarga adalah biaya. Ayah Ilyas hanya berpenghasilan sekitar Rp100 ribu per hari sebagai pengemudi ojek. BPJS Kesehatan memang membantu sebagian, namun tidak semua tindakan medis tersebut ditanggung. Ditambah lagi, Ilyas harus menjalani pola makan ketat untuk menjaga kesehatannya. Sehingga bahan pangan yang dikonsumsinya terbatas dan harganya pun mahal.

Di tengah perjuangan yang tidak mudah Bu Wastini, hanya menyimpan satu harapan sederhana untuk buah hatinya.

“Saya hanya ingin anak saya dapat bersekolah di sekolah umum dan tidak dikatai anak alien lagi,” ucapnya penuh harap.

Kalimat itu mencerminkan betapa besar kerinduan seorang ibu untuk melihat anaknya tumbuh, belajar, dan diterima tanpa diskriminasi.

#sahabatbaik Mari bersama wujudkan harapan kecil Ilyas untuk bisa melihat dengan kedua matanya, kembali bersekolah di sekolah umum, dan bermain tanpa rasa takut. Donasi sekarang melalui dan jadilah bagian dari perjalanan kesembuhan Ilyas. Donasi di , 100% tersalurkan.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *