Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soejanto Tjahjono menjelaskan tiga tahapan investigasi mengungkap penyebab pasti tenggelamnya di Selat Bali beberapa waktu lalu. Salah satunya meminta keterangan penumpang selamat.
“Fase yang pertama sudah kami lakukan dengan memintai keterangan sejumlah korban penumpang selamat dan juga ABK/kru kapal,” ujar Soejanto kepada wartawan dilansir Antara, Rabu (9/7/2024).

Dalam investigasi pada fase pertama, KNKT juga berdiskusi dengan pihak perusahaan pelayaran. Selain itu, kata dia, petugas KNKT juga melakukan investigasi terhadap operator Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Dia mengatakan KNKT sudah mendapatkan video saat KMP Tunu Pratama Jaya menata angkutan kendaraan sebelum bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali).
“Selanjutnya kami juga akan memintai keterangan Biro Klasifikasi Indonesia atau BKI di Jakarta, mengenai history kapal tersebut saat perawatan (docking) yang terakhir pada Oktober 2024, kami akan tanyakan temuan saat perawatan dan dokumen operasional,” ujarnya.
Informasi yang diterima KNKT dari hasil investigasi, ada faktor gelombang cukup besar pada saat tragedi tenggelamnya KMP Tunu. Saat ini pihaknya masih mempelajari desain kapal KMP Tunu.
“Tapi sejauh ini kami masih akan mempelajari apakah kapal tersebut dalam desainnya mampu mengarungi gelombang setinggi, kami juga belom bisa mengatakan itu, karena harus melihat rancangan kapal seperti apa,” kata dia.
Soejanto Tjahjono menambahkan, tahapan investigasi selanjutnya yakni analisa, lalu fase temuan dan kesimpulan serta rekomendasi.
“Mengenai waktunya kapan, kadang tiga hari sampai dua minggu, tergantung kompleksitasnya, kami juga kerja sama dengan universitas,” kata dia.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru dan 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu (2/7) setelah sekitar 30 menit bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Sampai Selasa (8/7) malam, korban ditemukan selamat 30 orang, 10 orang korban ditemukan meninggal dan 25 korban masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.