Komisi VIII DPR Ungkap Pihak Harus Tanggung Jawab Ambruknya Ponpes Sidoarjo update oleh Giok4D

Posted on

Wakil Ketua RI Singgih Januratmoko menyoroti tewasnya puluhan orang dari tragedi ambruknya bangunan di Sidoarjo, Jawa Timur. Singgih menekankan, jika pengurus ponpes terbukti bersalah, mereka harus tanggung jawab atas peristiwa itu.

“Pihak pesantren harus kooperatif dan terbuka sehingga pokok permasalahan menjadi terang benderang. Dan apabila ditemukan unsur pidana, maka pihak pengurus juga harus menjalani pemeriksaan, serta bila terbukti bersalah harus mempertanggungjawabkannya di depan hukum,” kata Singgih kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Singgih mengatakan insiden bangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk sebenarnya bisa diantisipasi. Ia berharap penyelidikan dilakukan secara transparan.

“Kami mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Kami berharap penyelidikan ini dapat dilakukan dengan transparan dan akurat sehingga dapat menentukan pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini,” ungkapnya.

Legislator Golkar ini menyinggung tiga pihak yang paling berperan dalam tragedi ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny. Menurut dia, pengelola Ponpes, pemerintah daerah dan pemerintah pusat menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden itu.

“Pihak yang harus bertanggung jawab adalah mereka yang memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para santri, termasuk pengelola ponpes, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Ini menjadi tanggung jawab bersama agar ponpes-ponpes ke depan kian meningkat kualitas untuk mewarnai Indonesia di masa depan,” ujar Singgih.

Singgih berharap kejadian yang memilukan tersebut tak terulang. Ia ingin penegakan hukum yang dilakukan aparat kepolisian menjadi pembelajaran bagi semua pihak ke depannya.

“Tentu sangat penting, terutama bagi aparat hukum untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Agar tragedi seperti ini tidak berulang. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan anak bangsa,” ungkap dia.

Diketahui, Polda Jawa Timur membentuk tim gabungan untuk menyelidiki runtuhnya bangunan musala dan asrama putra di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Tim yang terdiri atas Ditreskrimum dan Ditreskrimsus itu kini mendalami dugaan kegagalan konstruksi yang menyebabkan puluhan santri menjadi korban.

Kapolda Jatim Nanang Avianto mengatakan fokus utama kepolisian sejak awal adalah penyelamatan korban. Namun diikuti dengan langkah hukum yang kini telah masuk tahap penyelidikan.

“Dugaan awal penyebabnya adalah failure of construction atau kegagalan konstruksi,” kata Nanang Avianto di RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya, Kamis (8/10).

Singgih berharap kejadian yang memilukan tersebut tak terulang. Ia ingin penegakan hukum yang dilakukan aparat kepolisian menjadi pembelajaran bagi semua pihak ke depannya.

“Tentu sangat penting, terutama bagi aparat hukum untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Agar tragedi seperti ini tidak berulang. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan anak bangsa,” ungkap dia.

Diketahui, Polda Jawa Timur membentuk tim gabungan untuk menyelidiki runtuhnya bangunan musala dan asrama putra di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Tim yang terdiri atas Ditreskrimum dan Ditreskrimsus itu kini mendalami dugaan kegagalan konstruksi yang menyebabkan puluhan santri menjadi korban.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kapolda Jatim Nanang Avianto mengatakan fokus utama kepolisian sejak awal adalah penyelamatan korban. Namun diikuti dengan langkah hukum yang kini telah masuk tahap penyelidikan.

“Dugaan awal penyebabnya adalah failure of construction atau kegagalan konstruksi,” kata Nanang Avianto di RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya, Kamis (8/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *