Komisi Nasional Disabilitas (KND) mengapresiasi program safari wukuf untuk lanjut usia (lansia) dan disabilitas yang dilakukan Kementerian Agama. Namun, KND memberi beberapa catatan untuk perbaikan layanan kepada jemaah haji disabilitas.
“Kami mengapresiasi program safari wukuf ini. Namun, sekali lagi data yang akurat terkait penyandang disabilitas meliputi berbagai ragamnya karena dalam kacamata Komisi Nasional Disabilitas, lansia yang tidak dapat berjalan, yang tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, memiliki hambatan-hambatan sebagaimana Undang-Undang 8/2016 menyatakan itu adalah frame berpikirkan adalah penyandang disabilitas,” kata Ketua KND Dante Rigmalia di Makkah, Senin (23/6/2025).
Dante mengatakan jumlah jemaah lansia yang masuk kategori disabilitas cukup banyak. Dia menyebut banyak jemaah lansia yang mengalami keterbatasan gerak, tak bisa melihat atau mendengar dan keterbatasan fisik lainnya.
Dia mengatakan KND juga melakukan pemantauan terkait pemenuhan hak ibadah para jemaah disabilitas. Dia mengatakan hak beribadah harus dipenuhi meski ada beberapa hambatan.
Dante mengatakan KND berharap akomodasi yang digunakan lebih ramah disabilitas. Dia menyebut akomodasi yang ramah disabilitas akan mempermudah mobilitas jemaah.
“Akomodasi yang layak itu adalah berbagai bentuk penyesuaian. Bahwa masalah dia tidak bisa berjalan, sepanjang lingkungan memberikan dukungan bagaimana dia bisa diantarkan, bagaimana dia bisa dihadirkan di tempat ibadah, maka tidak ada halangan untuk dia,” ucapnya.
Dante juga menyoroti aksesibilitas hotel jemaah haji. Dia menyebut banyak hotel yang lantainya berundak-undak karena menyesuaikan dengan kondisi geografis di Arab Saudi.
“Kami juga menemukan satu lantai itu undakannya ada dua sehingga untuk disabilitas netra bisa kesandung,” ucapnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengatakan masukan dari KND penting untuk perbaikan layanan. Dia mengatakan KND juga ikut berperan dalam membantu kesadaran jemaah terkait kondisi jemaah disabilitas.
“Saya juga minta masukan KND ini untuk memperkuat program yang kita miliki ke depan. Karena bagaimanapun secara demografi jumlah jemaah lansia akan sangat tinggi,” ucap Hilman.