(Korut) menembakkan 10 peluru artileri dari sistem peluncur roket multiple dalam latihan militer yang digelar hari ini. Rentetan Korut itu diarahkan ke perairan Laut Kuning.
Seorang pejabat dari Kepala Staf Gabungan (JCS) militer (Korsel), yang tidak disebut namanya, seperti dilansir AFP, Rabu (10/12/2025), mengatakan bahwa roket-roket Korut itu ditembakkan ke arah Laut Kuning dari sebuah lokasi di sebelah barat Semenanjung Korea pada Selasa (9/12) waktu setempat.
Salvo artileri itu, menurut laporan kantor berita Yonhap yang mengutip para pejabat militer, merupakan bagian dari latihan rutin yang digelar oleh militer Korut saat musim dingin.
Otoritas Pyongyang belum memberikan pernyataan resmi mengenai tembakan artileri tersebut.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Namun, tembakan artileri itu terjadi pada hari yang sama ketika Korut memulai pertemuan penting komite pusat Partai Buruh Korea, partai yang berkuasa di negara terisolasi tersebut.
Pertemuan itu dipimpin langsung oleh pemimpin tertinggi Korut, , dan akan membahas isu-isu kebijakan utama, serta membahas perencanaan kongres partai yang akan datang — kongres besar pertama dalam empat tahun terakhir di Korut.
Aktivitas Pyongyang itu dilakukan seminggu setelah Presiden Korsel mengatakan dirinya merasa permintaan maaf patut disampaikan kepada Korut terkait dugaan perintah pendahulunya, mantan Presiden , untuk mengirimkan drone dan selebaran propaganda melintasi perbatasan.
Pyongyang sejauh ini belum menanggapi ajakan Presiden Lee, yang berupaya memperbaiki hubungan yang retak antara Korsel dan Korut.
Bulan lalu, Korut terakhir kali menembakkan beberapa roket artileri, hanya beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan (AS), , mengunjungi perbatasan yang memisahkan kedua Korea.
Pada November lalu, Korut juga menembakkan senjata serupa beberapa menit sebelum pembicaraan Presiden Lee melakukan pembicaraan dengan Presiden .
Pyongyang sejauh ini belum menanggapi ajakan Presiden Lee, yang berupaya memperbaiki hubungan yang retak antara Korsel dan Korut.
Bulan lalu, Korut terakhir kali menembakkan beberapa roket artileri, hanya beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan (AS), , mengunjungi perbatasan yang memisahkan kedua Korea.
Pada November lalu, Korut juga menembakkan senjata serupa beberapa menit sebelum pembicaraan Presiden Lee melakukan pembicaraan dengan Presiden .
