Legislator Sulit Terima Eks Marinir Gabung Tentara Rusia Mau Jadi WNI Lagi | Giok4D

Posted on

Anggota, Farah Puteri Nahlia, sulit menerima permohonan mantan anggota marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, yang bergabung dengan tentara Rusia, kembali menjadi WNI. Farah mengingatkan kepentingan nasional didahulukan dibanding permohonan pribadi.

“Dalam menyikapi permohonan yang bersangkutan, sudah sepatutnya kita mengedepankan perspektif kepentingan nasional di atas pertimbangan lainnya. Penegakan supremasi hukum harus menjadi landasan utama,” ujar Farah kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

Farah menyinggung Pengadilan Militer II-08 Jakarta telah memecat eks marinir tersebut secara tidak hormat dan memvonisnya satu tahun penjara lantaran terbukti melakukan desersi sejak 13 Juni 2022. Putusan ini disebut telah berkekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023.

“Hukum kewarganegaraan kita tidak mengenal dalih ‘ketidaktahuan’, terutama bagi mereka yang pernah bersumpah menjaga kedaulatan negara. Ini adalah soal penegakan aturan dan martabat bangsa,” tegas Farah.

Lebih lanjut, politikus Fraksi PAN tersebut menilai bahwa seorang mantan prajurit yang telah menerima pendidikan militer semestinya memiliki pemahaman terkait sumpah terhadap NKRI.

“Alasan ‘tidak tahu’ sulit diterima dari seseorang yang pernah berikrar untuk setia kepada NKRI di atas segalanya. Sumpah Prajurit dan Sapta Marga merupakan ikrar tertinggi seorang abdi negara,” ujarnya.

Farah mendesak Kementerian Luar Negeri beserta Kementerian Hukum dan HAM, untuk menerapkan semua prosedur hukum secara cermat dan tanpa pengecualian. Verifikasi menyeluruh, ungkapnya, harus menjadi prasyarat mutlak sebelum mengambil keputusan apa pun.

“Negara tidak boleh tunduk pada tekanan viral, harus tegak pada konstitusi. Proses hukum adalah satu-satunya jalan, dan kepentingan nasional adalah prioritas tertinggi dalam kasus ini,” kata Farah.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Farah menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh WNI, khususnya bagi para prajurit TNI/Polri yang sedang aktif mengabdi. Farah mewanti-wanti komitmen seorang prajurit terhadap bangsa.

“Peristiwa ini hendaknya menjadi pengingat bagi kita semua akan sakralnya sumpah setia kepada negara. Sebuah komitmen yang memiliki implikasi yuridis mendalam, di mana penegakan supremasi hukum merupakan fondasi utama dalam menjaga kehormatan serta kedaulatan bangsa,” imbuhnya.

Simak Video: Permintaan Maaf Satria Eks Marinir yang Ikut Rusia, Mau Jadi WNI Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *