Menag Tekankan Pentingnya Retret Kepala Daerah, Contohkan Nabi-Mahatma Gandhi

Posted on

Menteri Agama (Menag) menjadi salah satu pemberi materi di gelombang II. Dalam arahannya, Nasaruddin menekankan makna penting retret.

“Saya juga tekankan bahwa kita lihat retret ini sangat besar manfaat,” kata Nasaruddin kepada wartawan di IPDN, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Nasaruddin mengatakan retret penting bagi kepala daerah untuk konsentrasi dan kontemplasi. Ia menyebut Nabi Muhammad SAW bahkan pernah menjalani ‘retret’ selama 6 tahun di Gua Hira.

“Coba Nabi retret itu di Gua Hira, itu berapa lama? Enam tahun itu retretnya. (Mahatma) Gandhi misalnya di sini kenapa bisa menjadi tokoh internasional? Itu kerjanya retret. Jadi kontemplasinya itu bagus. Tidak mungkin kita menyelesaikan persoalan hanya dengan konsentrasi. Tapi harus juga kontemplasi,” ucapnya.

Nasaruddin menjelaskan konsentrasi mengerahkan pikiran agar persoalan selesai. Sementara, kontemplasi mengerahkan jiwa nurani.

“Konsentrasi itu adalah mengerahkan pikiran untuk suatu persoalan agar selesai. Kontemplasi mengerahkan jiwa nurani untuk menyelesaikan persoalan. Jadi perkawinan antara kontemplasi dan konsentrasi Itu yang akan menyukseskan seorang pimpinan,” kata dia.

Lebih lanjut, Nasaruddin menekankan kepada kepala daerah perlunya menggunakan bahasa agama dalam berkomunikasi. Sebab Indonesia terdiri dari masyarakat yang religius.

“Kalau kita menggunakan bahasa agama, religius-religius, maka yang susah itu akan menjadi mudah Kenapa? Minimum doa dari mereka kan, dan yang kedua adalah loyalitas mereka,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *