Menbud Resmikan Bootcamp Film Timun Mas, Soroti Pentingnya Film Anak Budaya

Posted on

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon meresmikan pembukaan Magical Casting Bootcamp film musikal ‘Timun Mas in Wonderland!’. Acara ini diikuti 40 anak dari berbagai daerah sebagai bagian dari proses pencarian talenta untuk produksi film.

Fadli menyampaikan dukungan penuh terhadap lahirnya film anak berbasis budaya Nusantara. Ia menekankan pentingnya memperkaya khazanah perfilman nasional dengan karya berkualitas yang ramah anak.

“Kementerian Kebudayaan memberikan perhatian besar untuk memajukan seni pertunjukan, musical play, hingga film, terutama yang membawa cerita Indonesia,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

Dalam kesempatan ini, Fadli mencontohkan film animasi ‘Jumbo’ yang sukses meraih hampir 11 juta penonton. Ia berharap ‘Timun Mas in Wonderland!’ bisa mendapat apresiasi serupa.

“Mudah-mudahan Timun Mas in Wonderland! dapat meraih apresiasi serupa, bahkan lebih, karena kita sangat membutuhkan film anak-anak yang relevan, menghibur, sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia,” lanjutnya.

Bootcamp berlangsung 18-21 September 2025 di Hotel Liberta Kemang, Jakarta Selatan. dengan materi akting, menari, hingga bernyanyi. Anak-anak akan berlatih langsung bersama aktor dan praktisi profesional, seperti Darius Sinathrya, Surya Saputra, Irgi Fahrezi, Karisma Bestari, Agung Sentausa, hingga Andrei Aksana.

Kurikulum pelatihan mencakup dasar akting dan film, membaca skenario, penghayatan peran, olah tubuh, vokal, hingga praktik shooting dan casting.

Selama bootcamp, peserta tidak hanya mengasah kemampuan, tetapi juga belajar nilai persahabatan, kerja sama, serta kebanggaan terhadap budaya.

Film musikal ini diadaptasi dari novel ‘Timun Mas in Wonderland: Misi Perjalanan Maura & 7 Sahabat’ karya Karisma Bestari. Cerita tersebut terinspirasi dari legenda rakyat Jawa Tengah, Timun Mas, yang dikemas oleh AmazingArts sebagai penyelenggara dengan gaya modern untuk menjangkau generasi muda.

Menurut Fadli, film musikal merupakan tantangan karena menggabungkan seni peran, tari, musik, dan bahasa. Ia menilai bootcamp ini bisa melahirkan aktor muda berbakat yang siap bersaing di panggung nasional maupun internasional.

“Bootcamp ini menjadi langkah penting untuk melahirkan aktor-aktor muda yang mampu menembus panggung nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Fadli juga mengaitkan produksi film ini dengan amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional. Ia menilai cerita rakyat Indonesia, seperti Timun Mas, Ande-Ande Lumut, hingga kisah Panji, memiliki nilai sejarah yang tak kalah dari kisah dunia.

“Cerita-cerita rakyat kita sudah ada sejak abad ke-11, bahkan lebih tua dari banyak kisah klasik dunia. Inilah kekayaan budaya yang harus terus dihidupkan melalui medium film,” pungkas Fadli.

Fadli juga menyinggung perkembangan film nasional yang kini sudah mencapai lebih dari 59 juta penonton, dengan 70% di antaranya memilih film Indonesia.

“Ini artinya, film Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Semoga Timun Mas in Wonderland semakin memperkuat posisi ini,” pungkasnya.

Acara pembukaan turut dihadiri jajaran tim produksi, termasuk sutradara Agung Sentausa, eksekutif produser Adityo Surendro, serta penulis cerita Andrei Aksana dan seluruh peserta bootcamp.

Turut hadir pula penulis novel Timun Mas in Wonderland: Misi Perjalanan Maura & 7 Sahabat, Karisma Bestari. Ia menyebut karyanya lahir dari keinginan mengangkat kembali kisah rakyat asal Semarang agar bisa diterjemahkan ke berbagai medium hiburan modern, termasuk film layar lebar dan platform digital internasional.

Kementerian Kebudayaan memastikan dukungan terhadap karya kreatif berbasis budaya. Selain program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) dan Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya (MTN), pemerintah juga mendorong peningkatan kapasitas pelaku seni, literasi film di sekolah, distribusi dan produksi film lokal, serta serta perluasan infrastruktur pertunjukan.