Dalam penanggalan kalender Islam atau , ada 12 bulan yang salah satunya adalah bulan . Seperti diketahui, Muharam adalah bulan pertama tahun Hijriah dan 1 Muharam menandakan awal Tahun Baru Islam.
Mengapa bulan Muharam yang dipilih untuk mengawali Tahun Baru Islam? Simak ulasan di bawah ini.
Mengutip situs Muhammadiyah, penanggalan kalender Islam atau kalender Hijriah merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Kalender ini baru resmi digunakan saat sistem pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab, yaitu 17 tahun setelah peristiwa hijrah atau tujuh tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Kebutuhan akan sistem penanggalan bermula dari masalah administratif dalam surat-menyurat. Abu Musa Al-Asy’ari, yang saat itu ditunjuk sebagai gubernur, mengalami kebingungan karena surat yang dikirim oleh Umar kepadanya tidak mencantumkan tanggal yang rinci dan detail.
Ia menerima surat pada bulan Sya’ban, tetapi bingung mengenai Sya’ban tahun berapa. Tentu saja, hal ini menjadi persoalan serius jika diarsipkan dalam administrasi kenegaraan.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Untuk mengatasi masalah ini, Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat untuk membahas penanggalan yang lebih sistematis. Setelah melalui berbagai usulan, diputuskan bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah dijadikan acuan tahun dalam kalender Islam.
Hijrah dipilih karena menandai titik awal pembangunan masyarakat Islami. Disepakati pula bahwa bulan pertama dalam kalender ini adalah Muharam.
Keputusan memilih Muharam sebagai awal bulan dalam kalender Hijriah didasarkan pada Umar bin Khattab yang tidak ingin ada pengkultusan berlebihan terhadap Rasulullah SAW. Jika Nabi Muhammad SAW dikultuskan secara berlebihan, bulan Rabi’ul Awal mungkin akan menjadi bulan yang paling spesial di antara bulan-bulan lainnya, karena pada bulan tersebut Rasulullah SAW dilahirkan dan melaksanakan hijrah.
Adapun menurut situs NU Online, merujuk pada buku ‘Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih’ (M Quraish Shihab, 2018), dijelaskan bahwa sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW dimulai pada bulan Muharam, dan kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah itu pada bulan Rabi’ul Awwal. Maka dari itu, penanggalan tahun Hijriah dimulai ketika terjadinya hijrah, dan dimulai pada bulan Muharram, karena awal hijrah dan persiapannya terjadi pada bulan Muharam.
Hal ini didasarkan pada Bai’at Aqabah Kedua yang terjadi pada bulan Zulhijah. Ketika baiat tersebut, hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah telah disepakati. Bahkan, sebagian sahabat telah berangkat ke Madinah mendahului Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, hijrah dihitung setelah ada kebulatan tekad dan kesepakatan untuk melakukannya, bukan pada pelaksanaannya.
Keterangan ini juga sejalan dengan apa yang dijelaskan Imam Bukhori dalam kitab At-Tarikh Al-Kabir:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الوَهَّابِ الحَجَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ رَافِعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ المُسَيِّبِ، يَقُولُ: قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مَتَى نَكْتُبُ التَّارِيخَ؟ وَجَمَعَ المُهَاجِرِينَ، فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مِنْ يَوْمِ هَاجَرَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَى المَدِينَةِ. فَكُتِبَ التَّارِيخُ.
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab al-Hajabi, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad, dari Utsman bin Rafi’, ia berkata: Aku mendengar Sa’id bin al-Musayyib berkata: Umar bin Khattab RA berkata: “Kapan kita menetapkan penanggalan (tarikh)?”. Lalu ia mengumpulkan kaum Muhajirin, Maka Sayyida Ali RA berkata kepadanya: “Dimulai pada hari ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah.” Maka sejak itulah penanggalan ditetapkan”. (Imam Bukhori, At-Tarikh Al-Kabir, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, tt.], juz 1 halaman 9).
Singkatnya, bulan Muharam dipilih sebagai permulaan penanggalan Hijriah meskipun penisbatan namanya disandarkan pada waktu hijrahnya Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada Rabi’ul Awwal. Akan tetapi, ini semua dikarenakan banyak alasan, salah satunya karena Muharam menjadi waktu (bulan) awal perencanaan hijrah. Artinya, penetapan Muharam karena ia menjadi bulan awal ketika perencanaan dan kebulatan tekad untuk hijrah.