Menhan Israel Ancam Khamenei: Dia Tak Boleh Dibiarkan Hidup! baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Menteri Pertahanan (Menhan) , , melontarkan ancaman terbaru untuk pemimpin tertinggi , . Katz menegaskan Khamenei “tidak boleh lagi dibiarkan hidup”, beberapa hari setelah laporan menyebut (AS) memveto rencana Tel Aviv untuk membunuhnya.

Ancaman keras dari Menhan Israel itu dilontarkan setelah Rumah Sakit Soroka di kota Beersheba, Israel, dihantam rentetan rudal Iran hingga menyebabkan 40 orang mengalami luka-luka. Israel dan Iran terlibat aksi saling serang sejak 13 Juni lalu, yang terus berlanjut hingga kini.

Katz dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2025), menuduh Khamenei yang memberikan perintah untuk menyerang rumah sakit di Israel tersebut.

“Khamenei secara terbuka menyatakan bahwa dia ingin Israel dihancurkan — dia secara pribadi memberikan perintah untuk menyerang rumah sakit,” kata Katz saat berbicara kepada wartawan di kota Holon, dekat Tel Aviv, pada Kamis (19/6).

“Orang semacam itu tidak boleh lagi dibiarkan untuk hidup,” tegas Katz merujuk pada Khamenei.

Perdana Menteri (PM) ketika ditanya soal Khamenei, saat dia mengunjungi area Beersheba usai serangan Iran pada Kamis (19/6), mengatakan bahwa: “Saya telah memperjelas bahwa tidak seorang pun kebal.”

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Dalam perang, saya percaya bahwa satu pihak harus memilih kata-kata dengan hati-hati dan melakukan tindakan dengan tepat,” ucapnya.

Pada Minggu (15/6) waktu setempat, seorang pejabat senior AS, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump telah “mengetahui bahwa Israel berencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran”.

“Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya,” ucap pejabat senior AS tersebut.

Netanyahu sejauh ini tidak membenarkan juga tidak membantah laporan tersebut.

Tonton juga “Menhan Israel Siapkan Rencana Warga Palestina yang Tinggalkan Gaza” di sini:

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Dalam wawancara televisi pada Senin (16/6), Netanyahu tidak mengesampingkan serangan menargetkan Khamenei, dengan mengatakan bahwa membunuh ulama berusia 86 tahun yang telah memerintah iran sejak tahun 1989 silam itu akan “mengakhiri konflik” antara kedua negara.

Trump, pada Selasa (17/6), mengatakan bahwa AS sebenarnya mengetahui lokasi persembunyian Khamenei namun tidak akan membunuhnya “untuk saat ini”.

Pergerakan Khamenei, yang tidak meninggalkan Iran sejak dia berkuasa, tunduk pada keamanan dan kerahasiaan yang sangat ketat di Iran.

Netanyahu belum mengatakan secara terbuka bahwa Israel berusaha menggulingkannya. Dia hanya mengatakan bahwa perubahan rezim di Iran dalam terjadi akibat operasi militer Tel Aviv baru-baru ini.

Dalam pernyataan pada Senin (16/6), Netanyahu mengklaim bahwa rakyat Iran “memahami bahwa rezim tersebut jauh lebih lemah daripada yang mereka kira — mereka menyadarinya, dan itu dapat membuahkan hasil”.

Namun demikian, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa setiap upaya memaksakan perubahan melalui aksi militer akan mengakibatkan “kekacauan”. Sedangkan China dan Rusia menuntut Israel untuk menghentikan serangan terhadap Iran.

Tonton juga “Menhan Israel Siapkan Rencana Warga Palestina yang Tinggalkan Gaza” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *