Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengatakan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengundang Presiden RI untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman pada paruh kedua 2025. Sugiono mengatakan undangan itu sebagai sebuah penghargaan.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.
“Kami menganggap bahwa undangan ini merupakan sebuah bentuk penghargaan istimewa yang mencerminkan eratnya kemitraan kedua negara,” kata Menlu Sugiono dalam Pernyataan Bersama Indonesia-Jerman, seperti dilansir Antara, Rabu (20/8/2025).
Sugiono menuturkan kunjungan Menlu Jerman Johann Wadephul ke Indonesia memiliki arti penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin sejak 1952. Jerman merupakan mitra komprehensif yang sangat strategis bagi Indonesia di kawasan Eropa.
“Kerja sama ini mencakup banyak hal di berbagai sektor di bidang politik, pertahanan, perdagangan, ekonomi, energi, lingkungan dan sosial budaya baik di tingkat bilateral maupun multilateral,” ujar Sugiono.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Ia mengatakan Jerman merupakan mitra dagang dan investor utama Indonesia di Eropa yang total perdagangan kedua negara pada 2024 mencapai 6,15 miliar dolar AS dan pada periode yang sama Jerman juga melakukan investasi di Indonesia yang mencapai 343 juta dolar AS.
Menurut dia, Indonesia dan Jerman berharap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (I-EU CEPA) yang ditargetkan selesai pada 2026 akan semakin memperluas peluang kerja sama khususnya di bidang ekonomi guna meningkatkan perdagangan dan investasi.
“Saya juga menyampaikan kesediaan dan keterbukaan Indonesia dalam mengundang Jerman untuk meningkatkan investasi bersama-sama di sektor-sektor unggulan seperti energi terbarukan, kecerdasan buatan, infrastruktur dan ketahanan pangan,” ujar Sugiono.
Sugiono mengapresiasi peran Jerman sebagai co-lead bersama Jepang di Just Energy Transition Partnership (JETP), dan mengatakan Indonesia dan Jerman sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam transisi energi bersih termasuk mendorong peran sektor swasta dalam investasi hijau.
Indonesia pun mengajak Jerman mendukung Program Makan Bergizi Gratis melalui kerja sama pertanian berkelanjutan, peternakan, serta teknologi penyimpanan dingin bertenaga surya.
Menlu Wadephul melakukan kunjungan ke Indonesia untuk pertama kalinya, di mana Indonesia juga menjadi negara Asia pertama yang dikunjungi Menlu Jerman tersebut.