MenPAN-RB Ajak Talenta Politeknik Kemenhub Jadi Penggerak Transformasi

Posted on

Transformasi sistem transportasi harus mampu membangun satu sistem yang terpadu, bukan seribu sistem terpisah agar layanan publik mampu menjawab kebutuhan ekonomi dan mobilitas bangsa yang terus meningkat. Dalam mewujudkan hal ini membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif, inovatif, dan selalu menempatkan pelayanan publik sebagai panggilan utama.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menuturkan Politeknik Kementerian Perhubungan merupakan pilar utama dalam mencetak SDM bidang transportasi yang unggul, melayani dan melek digital.

Calon ASN Kementerian Perhubungan akan menjadi wajah sektor publik ke depan dan memegang banyak peran penting dalam mendorong kemajuan dan pembaharuan birokrasi Indonesia. Hal tersebut diungkapkan olehnya dalam Pembekalan bagi CASN Lulusan Program Pola Pembibitan Kementerian Perhubungan ke-4 Tahun 2025 di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang, hari ini.

“Ingatlah bahwa anda adalah wajah negara, karena andalah yang pertama ditemui masyarakat di terminal, bandara, pelabuhan, maupun ruang operasi,” kata Rini dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

Politeknik Kementerian Perhubungan menjadi penggerak tata kelola transportasi yang bersih dan efektif dengan menanamkan nilai-nilai akuntabilitas sejak dini. Melalui penempatan lulusan di berbagai wilayah, berperan aktif sebagai penguat konektivitas dan inklusi transportasi di wilayah 3T, menjawab kebutuhan nyata masyarakat sekaligus menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja di sektor transportasi.

Politeknik Kementerian Perhubungan berperan membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter yang profesional, berintegritas dan berorientasi pada pelayanan publik sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.

“Tugas anda sebagai calon ASN Kementerian Perhubungan bukan sekadar teknis, tetapi juga menjaga kepercayaan publik melalui pelayanan yang aman, ramah, dan profesional,” ungkap Rini.

Rini menilai transportasi bukan lagi sekadar kendaraan bergerak di jalan, tapi ekosistem yang kompleks, yang menuntut birokrasi untuk siap bertransformasi.

Transformasi sistem transportasi harus mampu membangun satu sistem yang terpadu, bukan seribu sistem terpisah, agar layanan publik mampu menjawab kebutuhan ekonomi dan mobilitas bangsa yang terus meningkat. Layanan transportasi terpadu akan mampu menghubungkan orang, dan menggerakan dunia usaha serta perekonomian nasional.

Layanan transportasi berorientasi pada manusia menuntut interoperabilitas data lintas moda agar masyarakat mendapatkan akses, informasi perjalanan, ticketing, dan fasilitas pendukung yang nyaman dan terhubung sepanjang life cycle pergerakannya.

Dalam konteks percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, birokrasi dan ASN harus berperan sebagai problem solver yang mampu ‘connecting the dots’ melalui digitalisasi layanan transportasi.

“Di sinilah ASN Digital Kementerian Perhubungan memegang fungsi strategis untuk memastikan seluruh moda transportasi terintegrasi, berorientasi pada pengguna, dan mendukung ekosistem ekonomi yang semakin kompetitif,” ungkapnya.

Dia mengatakan untuk mewujudkan new era ASN Digital di Kementerian Perhubungan diperlukan upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi SDM-nya sendiri. Untuk menghadirkan birokrasi yang adaptif, inklusif, dan profesional, ASN harus memiliki mindset perubahan, memperkuat kompetensi digital yang tetap humanis, serta menumbuhkan kepemimpinan visioner yang mampu menjadi teladan.

Budaya kerja modern berbasis kolaborasi lintas batas juga perlu dibangun agar birokrasi mampu merespons dinamika publik secara cepat dan efektif. Selain itu, integrasi data dan interoperabilitas layanan menjadi kunci untuk memastikan layanan pemerintah lebih sederhana, terhubung, dan dipercaya.

“Tujuan akhirnya adalah agar ASN mampu membaca perubahan di tengah dunia yang bergerak cepat, sehingga birokrasi menjadi lincah, responsif, dan benar-benar menjadi pembangunan,” ujar Rini.

Sektor transportasi adalah salah satu sektor paling dinamis, dengan teknologi dan regulasi yang terus berubah. Karenanya Menteri Rini meminta Talenta Muda di Politeknik Kementerian Perhubungan untuk tidak berhenti belajar agar kelak menjadi insan transportasi yang menggerakkan pembangunan sekaligus menjunjung nilai pelayanan, dedikasi, dan pengabdian bagi Indonesia.

“Arah baru transformasi pelayanan transportasi akan dimulai dari Talenta Muda yang berpikir progresif, melayani sepenuh hati, dan berani berubah. Karena kendaraan terbaik untuk reformasi adalah manusia di balik kemudinya,” tutup Rini.