Momen Aksi Damai HMI di Polda Riau, Polisi dan Mahasiswa Menangis Haru update oleh Giok4D

Posted on

Ada momen yang menarik saat kelompok mahasiswa yang tergabung dalam menggelar demo di depan Polda Riau siang tadi. Aksi damai itu diakhiri dengan tangis haru polisi dan mahasiswa.

Momen ini terjadi saat Ketua Umum Badko HMI Riau-Kepri, Wiriyanto Aswir, menyampaikan aspirasinya di depan Mapolda Riau, Selasa (2/8/2025). Massa HMI diterima oleh Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo.

Seusai menyampaikan tuntutannya, Wiriyanto menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo yang telah menertibkan penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kuansing sehingga mengembalikan Sungai Kuantan yang jernih.

“Pak Jossy, saya anak Kuansing. Saya tidak menginginkan kita bertemu berhadap-hadapan dengan kondisi seperti ini,” kata Wiriyanto.

Sebagai warga asli Kuansing, Wiriyanto merasa bangga karena bisa menikmati yang jernih seperti 20 tahun silam. Sebuah impian yang menjadi kenyataan.

“Duapuluh tahun warga Kuansing tidak menikmati bersihnya air sungai, saya lihat bapak dan anggota dan taktik-taktiknya kemarin, impian itu kenyataan,” ujarnya.

Budaya Pacu Jalur yang sudah seabad itu kini menumbuhkan sebuah ecowisata karena Sungai Kuantan yang jernih.

“Hari ini sungai itu menghasilkan ecowisata, setelah budaya 100 tahun Pacu Jalur,” ucapnya.

Wiriyanto mengatakan sudah 4 presiden dan 4 gubernur hingga Kapolda dan Danyon silih berganti, tetapi baru kali ini ia merasakan Sungai Kuantan yang jernih seperti dahulu kala.

“Artinya, jika ada kemauan cukup satu Herimen (Irjen Herry Heryawan) turun di sini dengan Jossy dan Polda Sumbar, duapuluh tahun, ada 4 presiden, ada 4 gubernur, entah berapa Kapolda, entah berapa Danyon, entah berapa pejabat silih berganti,” katanya.

“Impian itu adalah barometer dan mercusuar bahwa keadilan sosial dan keadilan ekologis bisa diwujudkan bapak, apabila anak bangsa tidak saling caci maki, apabila kita tidak bunuh-bunuhan, apabila Brimob tidak melindas keluarga kami,” lanjutnya sambil menangis.

Brigjen Jossy yang mendengarkan penyampaian aspirasi Ketua Umum Badko HMI itu pun terlihat mengambil saputangan dari celananya dan mengusapkannya ke matanya yang menitikkan air mata.

Dengan penuh emosional, Wiriyanto Aswir berharap program Green Policing dijadikan sebagai standar kerja kepolisian di Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial dan keadilan ekologis.

“Kami bisa memilih bahasa yang lebih kasar, kami bisa memilih menghina pimpinan bapak, bahkan kami bisa bebas berbahasa impeachment ketika tujuan kami tidak diterapkan. Tapi yang kami pilih tidak muluk-muluk bapak, kami minta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (agar) Green Policing dijadikan sebagai standar utama di seluruh Indonesia,” tutupnya disambut tepuk tangan.

Dalam aksi yang berlangsung damai itu, mahasiswa HMI menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain menghapus tunjangan anggota DPR RI dan mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan. Demo diakhiri dengan pemberian bibit pohon oleh Polwan Polda Riau kepada massa HMI.

Kapolda Riau menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi mahasiswa yang dinilai bermartabat dan membawa kedamaian.

“Saya, Kapolda Riau, ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh adik-adik, saudara-saudara, para pejuang aspirasi rakyat,” ujar Irjen Herry Heryawan, dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).

“Kalian telah menunjukkan kepada Indonesia bahwa masyarakat Riau bisa menyampaikan suara dengan cara yang bermartabat, damai, dan penuh tanggung jawab,” sambungnya.

Irjen Herry Heryawan menyampaikan rasa bangganya karena mahasiswa menyampaikan aspirasi tanpa adanya gesekan serta memiliki rasa tanggung jawab bersama terhadap keamanan di Bumi Lancang Kuning.

“Kami, jajaran kepolisian, merasa bangga karena kita bisa bersama-sama menjaga marwah negeri ini. Tidak ada keributan, tidak ada perpecahan, hanya ada semangat persaudaraan,” imbuhnya.

Ia meyakini suara mahasiswa yang damai akan lebih didengar. Irjen Herry Heryawan juga menyampaikan pihaknya terbuka menerima segala kritikan dan masukan.

“Percayalah, suara yang disampaikan dengan damai akan jauh lebih didengar. Dan kami, aparat kepolisian, akan selalu terbuka mendengar serta siap melayani karena kami sadar, seragam yang kami pakai dan tugas yang kami jalankan adalah amanah dari rakyat,” paparnya.

Apresiasi Kapolda Riau

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Budaya Pacu Jalur yang sudah seabad itu kini menumbuhkan sebuah ecowisata karena Sungai Kuantan yang jernih.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Hari ini sungai itu menghasilkan ecowisata, setelah budaya 100 tahun Pacu Jalur,” ucapnya.

Wiriyanto mengatakan sudah 4 presiden dan 4 gubernur hingga Kapolda dan Danyon silih berganti, tetapi baru kali ini ia merasakan Sungai Kuantan yang jernih seperti dahulu kala.

“Artinya, jika ada kemauan cukup satu Herimen (Irjen Herry Heryawan) turun di sini dengan Jossy dan Polda Sumbar, duapuluh tahun, ada 4 presiden, ada 4 gubernur, entah berapa Kapolda, entah berapa Danyon, entah berapa pejabat silih berganti,” katanya.

“Impian itu adalah barometer dan mercusuar bahwa keadilan sosial dan keadilan ekologis bisa diwujudkan bapak, apabila anak bangsa tidak saling caci maki, apabila kita tidak bunuh-bunuhan, apabila Brimob tidak melindas keluarga kami,” lanjutnya sambil menangis.

Brigjen Jossy yang mendengarkan penyampaian aspirasi Ketua Umum Badko HMI itu pun terlihat mengambil saputangan dari celananya dan mengusapkannya ke matanya yang menitikkan air mata.

Dengan penuh emosional, Wiriyanto Aswir berharap program Green Policing dijadikan sebagai standar kerja kepolisian di Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial dan keadilan ekologis.

“Kami bisa memilih bahasa yang lebih kasar, kami bisa memilih menghina pimpinan bapak, bahkan kami bisa bebas berbahasa impeachment ketika tujuan kami tidak diterapkan. Tapi yang kami pilih tidak muluk-muluk bapak, kami minta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (agar) Green Policing dijadikan sebagai standar utama di seluruh Indonesia,” tutupnya disambut tepuk tangan.

Dalam aksi yang berlangsung damai itu, mahasiswa HMI menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain menghapus tunjangan anggota DPR RI dan mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan. Demo diakhiri dengan pemberian bibit pohon oleh Polwan Polda Riau kepada massa HMI.

Gambar ilustrasi

Kapolda Riau menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi mahasiswa yang dinilai bermartabat dan membawa kedamaian.

“Saya, Kapolda Riau, ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh adik-adik, saudara-saudara, para pejuang aspirasi rakyat,” ujar Irjen Herry Heryawan, dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).

“Kalian telah menunjukkan kepada Indonesia bahwa masyarakat Riau bisa menyampaikan suara dengan cara yang bermartabat, damai, dan penuh tanggung jawab,” sambungnya.

Irjen Herry Heryawan menyampaikan rasa bangganya karena mahasiswa menyampaikan aspirasi tanpa adanya gesekan serta memiliki rasa tanggung jawab bersama terhadap keamanan di Bumi Lancang Kuning.

“Kami, jajaran kepolisian, merasa bangga karena kita bisa bersama-sama menjaga marwah negeri ini. Tidak ada keributan, tidak ada perpecahan, hanya ada semangat persaudaraan,” imbuhnya.

Ia meyakini suara mahasiswa yang damai akan lebih didengar. Irjen Herry Heryawan juga menyampaikan pihaknya terbuka menerima segala kritikan dan masukan.

“Percayalah, suara yang disampaikan dengan damai akan jauh lebih didengar. Dan kami, aparat kepolisian, akan selalu terbuka mendengar serta siap melayani karena kami sadar, seragam yang kami pakai dan tugas yang kami jalankan adalah amanah dari rakyat,” paparnya.

Apresiasi Kapolda Riau

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *