Operasi Premanisme di Riau Berlanjut, Tim Raga Siap Terjun ke Lapangan

Posted on

Pelatihan gelombang II (Rabu Anti Geng dan Anarkisme) Polda Riau resmi dibuka. Seluruh personel Tim Raga diharapkan berlatih dengan serius untuk meningkatkan kemampuan taktis dan teknis.

Pelatihan Tim ‘Raga’ Gelombang II di SPN Polda Riau dibuka oleh Wakapolda Brigjen Andrianto Jossy Kusumo, pada Senin (26/5/2025) pagi tadi.

Dalam sambutannya, Brigjen Jossy Kusumo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel Tim Raga. Mereka adalah personel terbaik yang dipilih secara khusus untuk menjadi garda terdepan dalam memelihara kamtibmas di Bumi Lancang Kuning.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel yang telah terpilih, kalian adalah yang terbaik dari yang terbaik dan siap mengikuti pelatihan ini,” kata Brigjen Jossy.

Meski Operasi Berantas dalam rangka pencegahan premanisme hingga kejahatan jalanan telah berakhir, akan tetapi, Tim Raga akan terus melakukan tugas-tugasnya, salah satunya dengan terjun ke lapangan dan berpatroli terutama di titik-titik rawan gangguan kamtibmas. Oleh karena itu, Brigjen Jossy berharap personel Tim ‘Raga’ menjalankan amanat dan tugas-tugasnya sebagai pemelihara kamtibmas dengan berpegang pada prinsip.

“Jadikan semangat Melindungi Tuah dan Menjaga Marwah sebagai prinsip dalam setiap melaksanakan tugas,” imbuhnya.

Sebanyak 154 personel Tim Raga ini akan digembleng selama 6 hari di SPN Polda Riau. Merka akan dilatih oleh ahli yang bertugas di bidangnya, antara lain dari Satuan Brimob Polda Riau dan Direktorat Samapta Polda Riau.

“Saudara-saudara ku Tim RAGA, Instruktur kalian adalah yang expert di bidangnya saya berharap saudara saudara serius mengikuti pelatihan ini,” tuturnya.

Tim Raga atau Rabu Anti Geng dan Anarkisme dibentuk untuk mengatasi premanisme hingga kejahatan jalanan dan geng motor di wilayah hukum Polda Riau. Meski diberi nama Rabu Anti Geng dan Anarkisme, menekankan Tim Raga sepanjang waktu untuk memastikan keamanan di wilayah Riau.

Secara harfiah, raga berarti soul atau jiwa, yang diharapkan personel Polda Riau ini menjalankan tugas-tugasnya melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Raga sendiri merupakan akronim dari R (Responsif): menangani laporan/pengaduan masyarakat secara langsung dan medsos dengan datang ke TKP/golden time; A (Adil) yakni sapat memperlakukan masyarakat dengan sama/equal: G (Gesit) yang mana personel diharapkan bisa berfikir rasional maupun kreatif, dan A (Aktif) yang dijabarkan aktif turun langsung ke lapangan.

“Dengan kehadiran Tim Raga ini sudah dapat mencegah dan menghilangkan niat para pelaku kejahatan, nanti menghidupkan rotator di malam hari, sehingga tujuan utama kita Melindungi Tuah dan Menjaga Marwah dapat tercapai,” jelas Irjen Herry Heryawan saat peluncuran Tim Raga.

Tim Raga ini merupakan gabungan dari 3 satuan kerja (satker) yakni Ditreskrimum Polda Riau, Ditsabhara Polda Riau, dan Satuan Brimob Polda Riau. Secara paralel, kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh Tim Raga yang telah melalui pelatihan-pelatihan (dialogis, memahami SOP, dll).

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *