Pangkalan militer Mali diserang kelompok jihadis di negara tersebut. Tak hanya pangkalan militer, bandara di Kota Timbuktu juga dilempari granat hingga terdengar suara tembakan.
Dilansir AFP, Senin (2/6/2025), Mali yang diperintah Junta sejak tahun 2012 menghadapi serangan dari kelompok-kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda dan kelompok ISIS serta gerakan separatis dan geng kriminal. Selama beberapa bulan di tahun 2012, para jihadis menguasai Timbuktu.
Staf umum militer Mali mengatakan bahwa mereka telah “menggagalkan upaya para pejuang teroris untuk menyusup ke kamp Timbuktu” sekitar pukul 10.00 pagi (waktu setempat dan GMT).
Militer Mali menyebut telah mengamankan 13 penyerang, tanpa mengatakan apakah ada korban lainnya.
“Pencarian sedang dilakukan di seluruh kota Timbuktu,” katanya.
Para penyerang disebut mencoba memaksa masuk ke kamp militer dan peluru ditembakkan ke bandara, yang berjarak dua kilometer dari kota. Namun, kini situasi sudah terkendali.
Tidak ada informasi tentang kemungkinan korban dari militer atau sipil yang tersedia. Kemudian, seorang sumber keamanan mengatakan bahwa operasi di kamp itu sudah selesai.
“Mereka tidak menyerbu bandara karena Rusia ada di sana. Tetapi mereka melepaskan tembakan. Di mana-mana panas,” ucap sumber itu menambahkan.
Seorang pejabat setempat mengatakan ‘para teroris’ tiba di Timbuktu dengan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak.
“Kendaraan itu meledak di dekat kamp (militer),” kata pejabat tersebut.