Para pemimpin Arab yang bertemu di sebuah KTT di Baghdad meminta masyarakat internasional untuk mendesak gencatan senjata di pada saat Israel melancarkan serangan militer yang diperluas di wilayah Palestina. Para pemimpin Arab mendesak dihentikannya pertumpahan darah di Gaza.
Dilansir AFP, Sabtu (17/5/2025), dalam pernyataan akhir bersama, anggota Liga Arab juga menyerukan pendanaan untuk mendukung rencana rekonstruksi Gaza, setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali usulan untuk mengambil alih jalur tersebut.
Para pemimpin Arab menyerukan “pada masyarakat internasional… untuk memberikan tekanan guna mengakhiri pertumpahan darah dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang mendesak dapat masuk tanpa hambatan ke semua wilayah yang membutuhkan di Gaza.”
Mereka menambahkan bahwa mereka “dengan tegas” menolak rencana apa pun untuk menggusur warga Palestina.
Itu terjadi beberapa jam setelah militer Israel melancarkan serangan baru ke Gaza, dengan mengatakan itu adalah bagian dari “perluasan pertempuran di Jalur Gaza” yang ditujukan untuk mengalahkan kelompok Palestina Hamas.
Tampil di KTT sebagai tamu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyerukan peningkatan tekanan “untuk menghentikan pembantaian di Gaza”.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mendesak mitranya dari AS Donald Trump untuk “melakukan semua upaya yang diperlukan… untuk gencatan senjata”.
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dalam pertemuan puncak itu bahwa “kita perlu gencatan senjata permanen, sekarang”. Guterres mengatakan dia “khawatir dengan rencana yang dilaporkan oleh Israel untuk memperluas operasi darat dan lainnya”.
“Kami menolak pemindahan penduduk Gaza yang berulang, bersama dengan pertanyaan tentang pemindahan paksa di luar Gaza.”
Dalam sebuah konferensi pers, dia mendesak diakhirinya blokade bantuan Israel di Gaza. “Kebijakan pengepungan dan kelaparan merupakan olok-olok terhadap hukum internasional,” kata Guterres.