Pemkot Pertimbangkan Geser Tempat Buangan Sampah Usai Longsor di TPA Galuga

Posted on

akan mengevaluasi titik buangan sampah pascalongsor yang menewaskan operator alat berat di TPA Galuga, Kabupaten Bogor. Dari total 38 hektare lahan milik Pemkot Bogor di , baru sekitar 8 hektare yang digunakan untuk menampung sampah.

“Kami akan melihat lebih lanjut apakah situasi keamanan di lingkungan kerja di sekitar TPA Galuga ini masih bisa lanjutkan atau kita bergeser ke lokasi yang lain. Yang pasti, kita tidak ingin memaksakan misalnya kalau lokasi di situ sudah terlalu banyak tumpukan sampah,” kata Wali Kota Bogor Dedie A Rachim kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

“Makanya coba kita cari atau kita evaluasi terlebih dahulu situasi sesungguhnya seperti apa. Kita tidak ingin gegabah karena ini menyangkut nyawa pegawai kita yang sedang bertugas di sana,” imbuhnya.

Dedie menyebut total luas lahan milik Pemkot Bogor di TPA Galuga mencapai 38 hektare dan baru sekitar 8 hektare yang terpakai untuk pembuangan sampah. Menurut dia, titik buangan akan digeser jika membahayakan pegawainya.

“Tentu dengan luasan lahan kita sebesar 38 hektare, kita harus cari lokasi yang lebih punya tingkat keamanan yang memadai. Kita coba evaluasi dan membuat langkah-langkah teknis untuk memastikan bahwa sampah yang dibuang itu tidak membahayakan,” kata Dedie.

“Lokasi kita dari 38 hektare itu sudah terpakai kurang lebih 7-8 hektare, jadi masih cukup luas. Sebagian juga sudah kita lakukan proses untuk control and fill. Tinggal apakah lokasi tersebut masih memungkinkan dilakukan pembuangan (sampah) di situ atau tidak,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Dedie A Rachim mengungkap dugaan penyebab operator alat berat atau backhoe bernama Agus Haris Mulyana (49) tewas tertimbun di TPAS Galuga, Kabupaten Bogor. Dia menyebut ada bukaan di gunungan sampah yang menyebabkan Agus dan backhoe yang dioperasikannya terperosok ke dasar gunungan sampah.

“Terkait kronologi kejadian, kita harus mencari lebih lanjut, karena sepintas kami mendapatkan gambaran bahwa telah terjadi tanah yang terbuka, sehingga alat berat itu (terperosok) masuk ke dalam,” kata Dedie, Selasa (12/8).

“Kalau dilihat dari gambaran yang disampaikan kawan-kawan di DLH, kelihatannya ada titik di mana terjadi bukaan sampah yang menyebabkan alat berat itu terperosok. Mungkin jadi agak beda ya longsor dan terperosok. Nah, itu sedang kita coba gali informasinya lebih lanjut,” imbuhnya.

Dugaan Penyebab Gunungan Sampah Longsor