Pilu, Hampir 800 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan Makanan | Giok4D

Posted on

Sepuluh warga Palestina dilaporkan tewas ditembak pada hari Jumat (11/7) waktu setempat saat mencari bantuan makanan di titik-titik distribusi di . Ini menambah hampir 800 kematian serupa dalam enam minggu terakhir, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

mulai melonggarkan blokade bantuan total yang telah berlangsung lebih dari dua bulan pada akhir Mei lalu. Sejak itu, sebuah organisasi baru yang didukung AS dan Israel, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) secara efektif telah menyingkirkan jaringan pengiriman bantuan yang dipimpin PBB.

Sering dilaporkan bahwa pasukan menembaki orang-orang yang mencari bantuan. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 10 warga Palestina tewas ditembak pada hari Jumat saat menunggu di titik distribusi bantuan di dekat kota Rafah di Gaza selatan.

PBB, yang menolak bekerja sama dengan GHF karena kekhawatiran bahwa lembaga tersebut dirancang untuk melayani tujuan militer Israel, mengatakan bahwa 798 orang telah tewas saat mencari bantuan antara akhir Mei dan 7 Juli, termasuk 615 orang yang tewas “di sekitar lokasi GHF”.

“Ketika orang-orang mengantre untuk mendapatkan pasokan penting seperti makanan dan obat-obatan, dan ketika… mereka memiliki pilihan antara ditembak atau diberi makan, ini tidak dapat diterima,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, kepada para wartawan di Jenewa, Swiss, dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (12/7/2025).

Pembatasan media didan kesulitan mengakses banyak wilayah membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan detail yang diberikan oleh badan tersebut dan pihak-pihak lain.

Simak juga Video: Dokter Sebut RS Gaza Akan Berubah Jadi Kuburan Bagi Para Pasiennya

Penembakan pada hari Jumat (11/7) ini terjadi ketika para negosiator dari Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, terlibat dalam perundingan tidak langsung di Qatar untuk mencoba menyepakati gencatan senjata sementara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia berharap kesepakatan untuk jeda perang selama 60 hari dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang, dan bahwa ia kemudian akan siap untuk menegosiasikan penghentian perang secara permanen.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Penembakan pada hari Jumat (11/7) ini terjadi ketika para negosiator dari Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, terlibat dalam perundingan tidak langsung di Qatar untuk mencoba menyepakati gencatan senjata sementara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia berharap kesepakatan untuk jeda perang selama 60 hari dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang, dan bahwa ia kemudian akan siap untuk menegosiasikan penghentian perang secara permanen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *