Polda Riau memiliki program Jaluryang menyentuh langsung masyarakat di pesisir sungai. Program ini terinspirasi dari budaya lokal di Kuantan, Pacu Jalur.
Program Jalur diluncurkan oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, pada Rabu, 25 Juni 2025. Jalur menjadi program masterpiece Polda Riau untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, terutama yang tinggal di pelosok dan kurang tersentuh oleh pemerintah maupun kepolisian.
“Jalur itu diambil dari budaya lokal, Pacu Jalur. Tujuannya untuk menyentuh masyarakat yang berada di pesisir yang selama ini mungkin kurang sentuhan, baik dari pemerintah maupun kepolisian,” kata Irjen Herry Heryawan, Jumat (11/7/2025).
Selain itu, Herry Heryawan mengatakan program Jalur ini memiliki nilai histori, di mana dimulai dari sungai, terutama Sungai Siak yang menjadi jalur transportasi perdagangan.
“Maka itu untuk bisa mengaplikasikan bagaimana kita bisa melindungi tuah menjaga marwah pendiri kota kita, menjaga peradaban adalah dengan memunculkan nilai dan makna yang terkandung dalam program ini,” katanya.
Program ini juga merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat, yang tidak hanya melakukan penegakan hukum, tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang kurang mampu.
menyampaikan program ini memiliki nilai onkologi epistemi, memiliki nilai histori yang tinggi di samping memiliki nilai budaya lokal. Jalur ini biasa dikenal dalam budaya lokal di Kuansing yakni Pacu Jalur.
“Juga mengenalkan bahwa kita, mengingatkan kita semua bahwa mulainya peradaban masyarakat Melayu ini dimulai dari Sungai. Maka ada pepatah menyampaikan apa tanda berbuat adat jika bisa menjaga selat, bisa juga menjaga sungai,” katanya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Program jalur ini diluncurkan di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, yang juga memiliki sejarah dimulainya peradaban Kota Pekanbaru pada tahun 1896. Di Kecamatan Senapen ini terdapat banyak jejak sejarah yang menjadi awal mula dibentuknya Kota Pekanbaru yang harus terus dijaga, terutama di sepanjang Sungai Siak.
Irjen Herry Heryawan menyampaikan program ‘Jalur’ dengan leading sektor di Direktorat Polairud, Direktorat Samapta, dan Biddokes Polda Riau ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.
“Program ini juga sama, (tujuannya untuk) meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai yang jarang tersentuh oleh pemerintah, yang jarang tersentuh oleh kita semua,” imbuhnya.
Jalur adalah sebuah yang melibatkan Pemprov Riau, komunitas masyarakat dan stakeholder terkait ini akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat di sepanjang pesisir.
“Khusus program jalur, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan kolaboratif bersama pemerintah daerah bersama stakeholder terkait terutama di bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang sosial,” pungkasnya.