Polri Groundbreaking SPPG Lapak Kampir Madiun Layani 4.103 Penerima MBG

Posted on

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi () Lapak Kampir, Kota Madiun. SPPG ini ditargetkan bisa memberikan layanan kepada 4.103 siswa penerima Program (MBG).

Groundbreaking digelar pada Jumat (8/8) sore, tepatnya di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Acara ini dipimpin langsung oleh Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, dan dihadiri jajaran Forkopimda Kota Madiun, tokoh agama dan masyarakat, serta kepala sekolah.

SPPG Kanigoro dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar hasil sinergi dengan PT Arya Motor Indonesia. Proyek ini ditargetkan selesai dalam 45 hari dan mulai beroperasi pada Oktober 2025.

SPPG ini bisa melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima program MBG di Kota Madiun. Bahan baku makanan akan bersumber dari pasar tradisional dan UMKM setempat.

Aksi di Madiun merupakan bagian dari strategi Polri secara nasional. Diketahui, pada 6 Agustus 2025 lalu di Malang, Polri meresmikan 8 unit SPPG operasional serta melakukan groundbreaking terhadap 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia.

Komjen Dedi Prasetyo mengatakan, SPPG milik Polri menjalankan mekanisme Security Food Test pada setiap produksi makanan. Prosedur tersebut wajib dijalankan tim medis Polri, yaitu Pusdokkes, Bidokkes Polda, dan Urkes Polres.

“Ini adalah pembeda SPPG Polri: setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis tertinggi, mencegah keracunan, dan memastikan gizi yang aman untuk penerima manfaat,” tegas Dedi Prasetyo.

Dedi pun menjelaskan soal strategi kolaborasi Penta Helix yang berkelanjutan. Strategi ini melibatkan Pemerintah (TNI, Pemda, K/L), akademisi (ahli gizi, pangan, kesehatan), pelaku bisnis (UMKM, koperasi, kelompok tani), masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), dan media dalam penyebaran informasi.

Menurut Dedi, pendekatan holistik ini dirancang untuk memutus rantai stunting melalui intervensi gizi yang tepat, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.

Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi, menyatakan bahwa SPPG tidak hanya memastikan anak-anak mendapatkan asupan bergizi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.

“Dapur gizi ini juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal. Semua harus saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” jelas Maidi.

Dedi pun menjelaskan soal strategi kolaborasi Penta Helix yang berkelanjutan. Strategi ini melibatkan Pemerintah (TNI, Pemda, K/L), akademisi (ahli gizi, pangan, kesehatan), pelaku bisnis (UMKM, koperasi, kelompok tani), masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), dan media dalam penyebaran informasi.

Menurut Dedi, pendekatan holistik ini dirancang untuk memutus rantai stunting melalui intervensi gizi yang tepat, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.

Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi, menyatakan bahwa SPPG tidak hanya memastikan anak-anak mendapatkan asupan bergizi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.

“Dapur gizi ini juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal. Semua harus saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” jelas Maidi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *