Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan ditargetkan rampung 2028. Dia mengatakan sudah mengajukan kepada Presiden Prabowo Subianto agar rumah sakit Sumber Waras menjadi proyek strategi nasional.
Hal itu disampaikan Pramono saat memberi sambutan di acara penutupan acara Leadership Talks dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2025 di Taman Ismail Marzuki, Selasa (30/12/2025). Mulanya Pramono menjelaskan satu-satu keinginan Gubernur Jakarta terdahulu yang belum terealisasi.
Dia bercerita, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin rumah sakit Sumber Waras bisa dirampungkan.
“Pak Ahok, apa yang menjadi beban Pak Ahok, Rumah Sakit Sumber Waras dan tadi kami rapat khusus tentang Rumah Sakit Sumber Waras. Saya sudah kasih batas waktu sampai tahun 2028, rumah sakit ini sudah harus selesai,” kata Pramono.
“Dan saya sudah mengurus sendiri sampai dengan presiden untuk menjadi proyek strategis nasional,” lanjutnya.
Dia yakin pembangunan rumah sakit Sumber Waras dapat rampung. Pramono ingin rumah sakit Sumber Waras nantinya bisa menjadi rumah sakit berstandar internasional.
“Dan saya yakin, rumah sakit Sumber Waras ini akan menjadi rumah sakit yang dimiliki pemerintah DKI Jakarta. Dan dari awal saya bilang sama Ibu Kepala Dinas (Kesehatan) jangan namanya RSUD harus menjadi rumah sakit internasional. Supaya apa? Supaya kita juga terbiasa naik branding kita di dunia internasional, di dunia global,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Pramono meninjau langsung lokasi lahan di samping RS Sumber Waras, Senin (27/10/2025). Dia menjelaskan proses penyelidikan terkait pembelian lahan yang sempat dilakukan KPK telah tuntas.
“Status penyelidikannya sudah dihentikan tahun 2023 oleh KPK. Dulu sempat ada temuan NJOP terlalu tinggi dengan selisih Rp 191 miliar, tapi sekarang nilai tanahnya sudah naik jadi Rp 1,4 triliun. Jadi sudah tidak mungkin dibatalkan,” kata Pramono.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurutnya, empat dari lima temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait lahan tersebut telah diselesaikan. Termasuk, katanya, soal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Kami sudah mendapatkan green light dari BPK, KPK, dan juga dukungan pemerintah pusat, termasuk Presiden dan pimpinan DPR. Karena itu, sekarang kami bisa mulai menyiapkan studi kelayakan dan Amdal,” ujarnya.
Dia mengatakan rumah sakit yang akan dibangun berstatus rumah sakit tipe A. Dia berharap rumah sakit itu bisa menjadi pusat layanan spesialis jantung, kanker, dan stroke.
“Areanya 3,6 hektare, sangat strategis karena satu zona dengan RS Dharmais dan Harapan Kita. Kami ingin tempat ini jadi rumah sakit besar dan modern,” jelasnya.







