Presiden Iran Serukan Persatuan Negara Muslim Melawan Israel

Posted on

menekankan perlunya negara-negara Muslim untuk bersatu melawan rezim. Dia pun mengingatkan pentingnya solidaritas di dalam komunitas Islam.

Pezeshkian menyampaikan pernyataan ini dalam pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi yang sedang berkunjung ke Teheran, ibu kota Iran pada Senin (14/7) malam waktu setempat.

Presiden itu menggarisbawahi bahwa kerja sama antarnegara Islam merupakan kebutuhan yang tak terbantahkan dalam menghadapi tantangan yang terus berlanjut.

“Jika pemerintah dan komunitas Muslim menyadari pentingnya persatuan umat Islam, mereka dapat secara efektif bersatu melawan rezim Zionis, yang tumbuh subur dengan menciptakan perpecahan dan melakukan ketidakadilan dalam masyarakat Islam,” ujar Pezeshkian, dilansir dari media Iran, Press TV, Selasa (15/7/2025).

Dia mendesak para pembuat kebijakan dan pemimpin di dunia Islam untuk mewaspadai strategi berbahaya Israel dan menangkalnya dengan memupuk persatuan dan kolaborasi antarnegara Muslim.

“Rezim Zionis bertujuan untuk melemahkan dan memecah belah umat Muslim,” ujar Pezeshkian, menekankan perlunya respons kolektif terhadap “agenda jahat ini”.

Pezeshkian juga menyatakan kepuasannya terhadap kondisi hubungan bilateral Iran dan Pakistan saat ini. Dia mengapresiasi dukungan kuat Pakistan selama

“Potensi perluasan kerja sama antara kedua negara kita sangat signifikan, dan Republik Islam Iran sepenuhnya siap memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan efektivitas interaksi kita,” ujarnya.

Sebelumnya pada 13 Juni lalu, Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran, menewaskan banyak komandan militer berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil.

Lebih dari seminggu kemudian, Amerika Serikat juga memasuki perang dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran. Sebagai respons, Angkatan Bersenjata Iran menargetkan lokasi-lokasi strategis di Israel serta pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika Serikat yang terbesar di Asia Barat.

“Potensi perluasan kerja sama antara kedua negara kita sangat signifikan, dan Republik Islam Iran sepenuhnya siap memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan efektivitas interaksi kita,” ujarnya.

Sebelumnya pada 13 Juni lalu, Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran, menewaskan banyak komandan militer berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil.

Lebih dari seminggu kemudian, Amerika Serikat juga memasuki perang dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran. Sebagai respons, Angkatan Bersenjata Iran menargetkan lokasi-lokasi strategis di Israel serta pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika Serikat yang terbesar di Asia Barat.