Resmikan Workshop Kendaraan Listrik, Menaker Dorong SDM Unggul

Posted on

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, meresmikan Workshop Kejuruan Otomotif – Electric Vehicle (EV) sekaligus membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap II Tahun 2025 di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/7). Workshop kejuruan otomotif EV ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan PT Chery Sales Indonesia.

Kerja sama strategis tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker dan PT Chery Sales Indonesia. Ruang lingkupnya meliputi penyusunan kurikulum, penyediaan sarana dan instruktur, serta pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi di bidang otomotif dan elektronika.

Dalam sambutannya, Menaker menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kerja sebagai kunci menghadapi tantangan global dan transisi menuju ekonomi hijau.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Namun, tanpa kesiapan SDM yang kompeten dan adaptif, seluruh potensi itu akan sia-sia,” ujarnya dikutip Kamis (17/7/2025).

Ia menyebut bahwa kerja sama antara Kemnaker dan PT Chery merupakan langkah konkret dalam memperkuat kualitas SDM nasional, khususnya di sektor strategis kendaraan listrik yang diproyeksikan tumbuh pesat.

Menurutnya, kolaborasi ini juga menjadi respons atas ketidaksesuaian (mismatch) antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri. Hingga saat ini, hampir 300 instruktur telah dilatih untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis teknologi informasi kreatif dan industri 4.0 di berbagai balai pelatihan di Indonesia.

“Dengan dukungan berbagai pihak, kami yakin pelatihan ini tidak hanya menjadi solusi atas pengangguran, tetapi juga menjadi pintu masuk menuju masa depan ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan inklusif,” tegasnya.

Menaker juga menyampaikan apresiasi kepada PT Chery atas komitmennya dalam mendukung pengembangan pelatihan vokasi nasional. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, tetapi juga akan membentuk fondasi kuat bagi penguatan tenaga kerja lokal dan pengembangan ekosistem industri otomotif berbasis energi bersih.

Senada dengan Menaker, Dirjen Binalavotas Kemnaker, Agung Nur Rohmad, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan, khususnya dalam penyelarasan kurikulum pelatihan dengan kebutuhan dunia industri.

“Tantangan utama kita saat ini adalah memastikan lulusan pelatihan vokasi benar-benar memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Karena itu, kolaborasi dengan industri seperti PT Chery sangat krusial,” ujar Agung.

Sementara itu, President Director PT Chery Sales Indonesia, Zheng Shuo, menekankan pentingnya peningkatan keterampilan (upskilling) dalam menghadapi transisi energi, terutama di sektor kendaraan listrik yang diperkirakan akan mendominasi pasar otomotif Indonesia pada 2030.

“Teknisi mobil konvensional hanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu untuk beradaptasi menjadi teknisi kendaraan listrik, asalkan mengikuti pelatihan yang tepat,” jelas Zheng Shuo.