Satgas PKH Temukan Kebun Sawit Ilegal di Taman Nasional Tesso Nilo Riau

Posted on

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) meninjau Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Pelalawan, . Pada peninjauan itu satgas menemukan adanya kebun sawit ilegal di kawasan taman nasional.

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa TNTN sejatinya memiliki luas area sekitar 81.739 hektare. Namun, luasnya terus mengalami penyusutan.

“Dalam kurun waktu 10 atau 11 tahun, tapi ada penggerusan, ada penyusutan terhadap fungsi-fungsi kawasan yang seharusnya dalam rangka pelestarian hewan-hewan liar dan juga sumber hayati yang ada di situ,” kata Harli kepada wartawan di Kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

Harli menyebut, salah satu penyebab penyusutan lahan yakni karena banyaknya perkebunan sawit ilegal yang dibuka pada kawasan itu. Padahal, taman nasional tak boleh ditanami sawit.

“Yang pertama, sekarang sudah banyak penanaman kebun-kebun kelapa sawit secara ilegal. Kenapa? Karena taman nasional itu merupakan kawasan hutan yang harus dilindungi,” jelasnya.

Di sisi lain, Harli menyebut ada juga masyarakat pendatang yang mulai membuka lahan di TNTN dan menjadikannya pemukiman. Hal itu, lanjutnya berdampak pada ekosistem satwa di kawasan taman nasional.

“Dirasakan ada ancaman-ancaman dari hewan-hewan liar yang habitatnya sesungguhnya ada di sana, tapi sudah terganggu. Jadi, ada konflik antara manusia dengan hewan,” terang Harli.

Karena itu, Harli menyebut perlu adanya pemulihan. Tujuannya yaitu untuk mengembalikan fungsi taman nasional seutuhnya.

“Oleh karenanya momen ini dimanfaatkan oleh tim Satgas PKH untuk menyatakan bahwa ada hak negara yang harus ditegakkan. Ada kedaulatan hukum yang harus ditegakkan di situ. Dan itu yang dilakukan melalui Kementerian Lembaga, TNI, dan Polri bersatu padu dalam rangka menjaga itu kembali,” tutur Harli.

“Jadi kita harapkan ke depan bahwa Kementerian Kehutanan tentu akan memiliki kebijakan bagaimana menghutankan itu kembali supaya apa? Supaya ekosistem yang ada di Taman Nasional Tesso Nilo itu bisa dipulihkan. Karena itu merupakan warisan kehidupan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *