Sebab Kongres PDIP Tak Kunjung Digelar Kini Terungkap [Giok4D Resmi]

Posted on

Hingga kini kongres PDI Perjuangan () belum juga digelar. Hal itu ternyata disebabkan pembenahan di internal yang masih dilakukan.

Bendum PDIP Olly Dondokambey menyebut hal itu dilakukan demi kongres berjalan aman nantinya. Dia menyebut Ketum Megawati Soekarnoputri selalu melihat situasi dalam menggelar kongres.

“Nggak ada yang ditunggu, kan kadang-kadang Ibu kan selalu melihat suasana. Kan kita baru habis pilkada, ada hal-hal yang harus kita benahi, internal dan lain-lain, supaya Kongres itu berjalan aman,” terang Olly kepada wartawan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).

Namun, Olly memastikan bahwa kongres PDIP pasti digelar tahun ini. Dia juga menyebut tidak menutup kemungkinan jika kongres bisa terselenggara pada akhir tahun.

“Kongres sudah diputuskan oleh Ibu Megawati di tahun 2025, tanggal dan bulannya nanti saya akan ketemu lagi. Ya bisa saja (akhir tahun), yang penting kita rapat, kita putus tahun 2025 harus lakukan Kongres,” jelas Olly.

“Tinggal tunggu tanggal berapa, saya belum bertemu sama Ibu, nanti saya tanya. Nanti setelah itu saya kasih tahu sama kalian,” pungkasnya.

“Kongres tunggu keputusan ketua umum karena anggaran dasar rumah tangga itu menyebutkan bahwa yang menentukan kapan kongres dilaksanakan adalah ketua umum,” kata Djarot setelah menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Parkir Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot mengatakan arus bawah PDIP telah menghendaki Megawati menjadi ketua umum kembali. Ia mengatakan kesepakatan itu tinggal dikukuhkan melalui kongres.

“Selalu saya sampaikan bahwa arus bawah ya itu menghendaki ketua umum tetap Ibu Megawati Soekarnoputri sehingga kongres tinggal mengukuhkan beliau sebagai ketua umum dan diberikan kewenangan penuh untuk menyusun kepengurusan DPP periode 2025-2030, jadi tunggu saja,” katanya.

Dalam kegiatan upacara Hari Lahir Pancasila, Djarot mengatakan PDIP akan menggelar berbagai kegiatan sepanjang Juni untuk memeriahkan bulan Bung Karno.

“Kami mengadakan acara budaya seperti pementasan wayang kulit, kesenian tradisional, dan olahraga. Misalnya, Soekarno Run di Bandung pada 8 Juni dan di Solo pada 16 Juni,” ujar Djarot.

“Begini, di dalam kongres itu, ketua umum terpilih itu mempunyai hak preogratif untuk menyusun kepengurusan, termasuk sekretaris jenderal. Bukannya sekretaris jenderal. Semuanya, ya. Sehingga tidak bisa dipisahkan, sekjennya, ketua-ketua yang lain, ya,” kata Djarot di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot mengatakan penentuan sosok sekjen ada pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan dalam Kongres PDIP hanya menentukan ketua umum.

“Nah, ini menjadi kewenangan penuh dari ketua umum. Karena yang dipilih, sekali lagi, yang dipilih oleh kongres itu hanya ketua umum. Dan ketua umum kemudian akan menyusun kepengurusan,” ujar Djarot.

“Kenapa? Karena kongres itu adalah institusi paling tinggi di partai. Forum tertinggi di partai. Oleh sebab itu tunggu saja. Tergantung siapa,” tambahnya.

Djarot lantas menjawab soal peluang Hasto kembali menjadi Sekjen PDIP. Djarot meminta publik tak menduga-duga sosok Sekjen PDIP selanjutnya.

“Wah itu kita tidak bisa menduga-duga seperti itu, ya. Tapi yang jelas, sekjen sekarang masih Pak Hasto Kristiyanto,” imbuhnya.

Arus Bawah Partai Ingin Mega Tetap Ketum

Soal Sekjen Pengganti Hasto


“Kongres tunggu keputusan ketua umum karena anggaran dasar rumah tangga itu menyebutkan bahwa yang menentukan kapan kongres dilaksanakan adalah ketua umum,” kata Djarot setelah menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Parkir Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot mengatakan arus bawah PDIP telah menghendaki Megawati menjadi ketua umum kembali. Ia mengatakan kesepakatan itu tinggal dikukuhkan melalui kongres.

“Selalu saya sampaikan bahwa arus bawah ya itu menghendaki ketua umum tetap Ibu Megawati Soekarnoputri sehingga kongres tinggal mengukuhkan beliau sebagai ketua umum dan diberikan kewenangan penuh untuk menyusun kepengurusan DPP periode 2025-2030, jadi tunggu saja,” katanya.

Dalam kegiatan upacara Hari Lahir Pancasila, Djarot mengatakan PDIP akan menggelar berbagai kegiatan sepanjang Juni untuk memeriahkan bulan Bung Karno.

“Kami mengadakan acara budaya seperti pementasan wayang kulit, kesenian tradisional, dan olahraga. Misalnya, Soekarno Run di Bandung pada 8 Juni dan di Solo pada 16 Juni,” ujar Djarot.

Arus Bawah Partai Ingin Mega Tetap Ketum

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Begini, di dalam kongres itu, ketua umum terpilih itu mempunyai hak preogratif untuk menyusun kepengurusan, termasuk sekretaris jenderal. Bukannya sekretaris jenderal. Semuanya, ya. Sehingga tidak bisa dipisahkan, sekjennya, ketua-ketua yang lain, ya,” kata Djarot di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot mengatakan penentuan sosok sekjen ada pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan dalam Kongres PDIP hanya menentukan ketua umum.

“Nah, ini menjadi kewenangan penuh dari ketua umum. Karena yang dipilih, sekali lagi, yang dipilih oleh kongres itu hanya ketua umum. Dan ketua umum kemudian akan menyusun kepengurusan,” ujar Djarot.

“Kenapa? Karena kongres itu adalah institusi paling tinggi di partai. Forum tertinggi di partai. Oleh sebab itu tunggu saja. Tergantung siapa,” tambahnya.

Djarot lantas menjawab soal peluang Hasto kembali menjadi Sekjen PDIP. Djarot meminta publik tak menduga-duga sosok Sekjen PDIP selanjutnya.

“Wah itu kita tidak bisa menduga-duga seperti itu, ya. Tapi yang jelas, sekjen sekarang masih Pak Hasto Kristiyanto,” imbuhnya.

Soal Sekjen Pengganti Hasto