Siswa Garut Diduga Tewas Bunuh Diri Usai Di-bully, Pemkab Buka Suara

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Siswa di diduga tewas bunuh diri setelah menjadi korban perundungan (bullying). Pemkab Garut pun telah menerima laporan kasus ini.

Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak Garut, Yayan Waryana, laporan kasus dugaan perundungan yang dialami korban telah diterima pihaknya pada akhir Juni 2025.

“UPT PPA menerima laporan kasus dugaan bullying dari orang tua siswa pada hari Senin, 30 Juni 2025,” ucap Yayan dilansir , Kamis, (17/7/2025).

Dari laporan yang diterima oleh tim, kata Yayan, korban diduga di-bully setelah dituduh melaporkan sejumlah temannya yang ngevape di kelas.

Atas dasar laporan tersebut, keesokan harinya, pada Selasa, (1/7), korban kemudian diberi pendampingan oleh tim konseling psikologi dari UPTD PPA Garut.

Kemudian, pada Jumat, (4/7), orang tua korban mendapatkan pendampingan hukum berupa konsultasi terkait dugaan kasus bullying yang diduga terjadi pada korban.

Pada hari yang sama, tim psikolog juga bertemu dengan orang tua korban untuk menyampaikan hasil konseling psikolog. Tim meminta orang tua korban segera memeriksakan korban ke psikiater, sehingga tim bisa memberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas Samarang, kemudian menuju RSUD dr Slamet untuk pemeriksaan psikiater.

“Kemudian hari Senin, 14 Juli 2025, pagi, orang tua korban melaporkan bahwa korban meninggal dunia pada hari itu juga,” katanya.

Menurut informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, korban ditemukan tewas gantung diri oleh orang tuanya di lantai atas rumah korban.

“Kami memang menerima laporan dari Kanit Polsek bahwa telah terjadi peristiwa gantung diri. Kemudian kita kerahkan Tim Inafis ke lokasi. Hasil pemeriksaan, cenderung ke bunuh diri. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Untuk penyebab gantung dirinya, kita masih lakukan penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin.

Baca berita selengkapnya dan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *