Lembaga survei merilis survei kinerja pemerintahan dalam setahun sejak dilantik 20 Oktober 2024. Hasilnya kabinet Prabowo-Gibran mendapat skor rata-rata 3,07 dengan kategori sedang.
Adapun penilaian skor yang diberikan responden yakni 0,00-2,00 (kinerja buruk), 2,01-4,00 (kinerja sedang), dan 4,01-5,00 (kinerja baik).
Survei ini dilakukan pada awal September hingga 13 Oktober 2025 menggunakan metode purposive sampling. Total ada 424 responden yang tersebar di 34 provinsi yang dipilih berdasarkan kriteria dengan mempertimbangkan pendidikan minimal S1 dan memiliki pekerjaan tetap. Survei dilakukan dengan wawancara langsung.
“Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja pemerintahan secara nasional, bisa disimpulkan bahwa rata-rata skor kinerja nasional berada pada kategori sedang dengan (3,07),” kata Direktur Riset Ali Noer Zaman dalam hasil rilis yang dilihat, Sabtu (18/10/2025).
Ali mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai stabil dengan sejumlah capaian awal yang positif, seperti bidang pemberantasan korupsi yang mendapat penilaian sedang menuju baik (3,50). Ia menilai publik masih menantikan inovasi dam gebrakan di bidang lain.
“Seperti stabilitas harga penegakan hukum dan HAM, dan penciptaan lapangan kerja, yang masing-masing mendapatkan skor 3,00, 2,93, dan 2,65 atau kategori penilaian kinerja sedang,” ujarnya.
Selain itu, Ali mengungkap adanya apresiasi publik terhadap keberanian pemerintah melakukan penggantian anggota kabinet serta tindakan tegas pimpinan partai politik yang menonaktifkan beberapa DPR yang dianggap tidak aspiratif dan empatik pada aspirasi rakyat.
“Di sisi lain, publik masih menunggu realisasi lain dari tuntutan “17+8″. Hal yang sama juga berlaku untuk bidang Stabilitas Politik dan Keamanan (3,16), Demokrasi dan Kebebasan (3,14), Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintahan (3,12), Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional (3,09), dan Stabilitas Harga Barang (3,00),” ujar Ali.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Survei ini juga merinci program unggulan pemerintah. Program dengan penilaian tertinggi yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis dengan skor 3,42.
Program lain yang direspons baik yakni Sekolah Rakyat (3,13), Sekolah Unggul Garuda (3,00), Koperasi Merah Putih (2,77), dan Program Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (2,69). Sementara program Makan Bergizi Gratis berada di urutan terbawah.
“Program Makan Bergizi Gratis (2,68) sebenarnya mendapat apresiasi dari masyarakat karena dinilai sangat membantu terutama untuk mereka yang kurang miskin dan kurang mampu,” ujar Ali.
“Program yang tidak asing di negara maju tersebut memiliki gagasan baik untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Yang perlu dilakukan adalah perbaikan tata kelola dengan melibatkan partisipasi aktif sekolah dalam penyediaan makanan dan kontribusi masyarakat untuk meringankan beban keuangan, sehingga tidak ditanggung sepenuhnya oleh APBN,” lanjutnya.