Presiden (AS) mengatakan bahwa Washington sedang “menjajaki” normalisasi hubungan dengan , setelah dia bertemu langsung dengan Presiden baru Suriah, , saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Riyadh, Arab Saudi.
Hal tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (14/5/2025), disampaikan Trump saat menghadiri pertemuan puncak antara pemimpin negara-negara Teluk (GCC) dan AS di Riyadh pada Rabu (14/5) waktu setempat.
“Saat ini kami sedang menjajaki normalisasi hubungan dengan pemerintah baru Suriah… dimulai dengan pertemuan saya dengan Presiden Ahmed al-Sharaa,” kata Trump saat berbicara kepada para pemimpin negara Teluk di Riyadh.
Dia menekankan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio akan bertemu dengan Menlu Suriah, Asaad al-Shaibani, di Turki pada akhir pekan ini.
Pertemuan antara Trump dan Al-Sharaa digelar secara terutup di hadapan Putra Mahkota Saudi (MBS), sebelum pertemuan puncak GCC-AS digelar d Riyadh. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung dalam pertemuan itu melalui konferensi video.
Pertemuan itu dilakukan sehari setelah Trump mengumumkan, secara mengejutkan, bahwa dirinya memutuskan untuk mencabut semua sanksi AS terhadap Suriah. Pengumuman itu disampaikan Trump saat menghadiri Forum Investasi Saudi-AS pada Selasa (13/5) waktu setempat.
Keputusan itu, menurut Trump, diambil setelah dirinya dan MBS membahas situasi soal Suriah dalam pertemuan di Riyadh.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dikatakan Trump dalam pernyataannya bahwa langkah ini akan memberikan “awal yang baru” kepada Suriah.
Sementara itu, pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Suriah pada Rabu (14/5) menyebut pertemuan Trump dan Al-Sharaa membahas kemitraan AS-Suriah dalam memerangi terorisme dan untuk melenyapkan kelompok non-Suriah, termasuk Islamic State atau ISIS, yang berdampak pada stabilitas negara itu.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sedangkan menurut Gedung Putih dalam pernyataannya, Trump mendesak Al-Sharaa untuk “menandatangani Perjanjian Abraham dengan Israel” dan untuk “mengambil tanggung jawab atas pusat-pusat penahanan ISIS di wilayah Suriah bagian timur laut”.