mengungkapkan bahwa terlibat dalam negosiasi yang bertujuan untuk mengatur kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antaradan kelompok .
“Gaza saat ini sedang berada di tengah negosiasi besar-besaran antara kami dan Hamas serta Israel, dan Iran sebenarnya terlibat, dan kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan Gaza. Kami ingin mendapatkan kembali para sandera,” kata Trump kepada wartawan selama acara di Gedung Putih, seperti dilansir Reuters dan Al-Arabiya, Rabu (11/6/2025).
Trump tidak menjelaskan lebih lanjut. Gedung Putih juga belum menanggapi permintaan penjelasan tentang detail keterlibatan Iran tersebut.
Begitu pula kantor misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Amerika Serikat telah mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari antara Israel dan Hamas. Israel mengatakan akan mematuhi ketentuan tersebut, tetapi Hamas sejauh ini telah menolak rencana tersebut.
Berdasarkan usulan tersebut, 28 sandera Israel – hidup dan mati – akan dibebaskan pada minggu pertama, sebagai imbalan atas pembebasan 1.236 tahanan Palestina dan penyerahan jenazah 180 warga Palestina yang tewas.
Amerika Serikat dan Iran juga secara terpisah mencoba merundingkan kesepakatan mengenai program nuklir Teheran. Pemerintah Iran telah mendesak AS untuk memberikan jaminan resmi bahwa mereka akan mencabut sanksi yang selama ini diberlakukan terhadap Teheran. Desakan ini disampaikan saat perundingan antara kedua negara membahas program nuklir Iran terus berlanjut.
“Kami ingin jaminan bahwa sanksi-sanksi itu dicabut secara efektif,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri , Esmaeil Baqaei, dalam konferensi pers di Teheran beberapa hari lalu.
“Sejauh ini, pihak Amerika belum ingin mengklarifikasi masalah ini,” sebutnya.
Pernyataan Baqaei ini disampaikan sehari setelah laporan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen — mendekati level sekitar 90 persen yang diperlukan untuk senjata atom.
Utusan AS untuk perundingan nuklir dengan Iran, Steve Witkoff, telah mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menentang aktivitas pengayaan uranium oleh Teheran.
“Program pengayaan tidak akan pernah ada lagi di negara Iran. Itu garis merah kami. Tidak ada pengayaan,” tegas Witkoff dalam wawancara dengan Breitbart News.
Iran sendiri telah bersumpah untuk terus melakukan pengayaan uranium “dengan atau tanpa kesepakatan” soal program nuklirnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.