menyebut Rusia telah meluncurkan 108 pesawat nirawak atau drone ke Ukraina tak lama setelah gencatan senjata berakhir. Gencatan senjata Rusia selama 72 jam berakhir pada tengah malam kemarin.
Dilansir AFP, Ukraina tidak melaporkan adanya serangan drone sejak hari Kamis (8/5/2025), ketika gencatan senjata Rusia mulai berlaku.
Ukraina mengakui absennya serangan tersebut meski menuduh Moskow melanggar gencatan senjata ratusan kali. Rusia juga menuduh Ukraina tidak mematuhi gencatan senjata.
Namun, pada 11 Mei 2025, Rusia melancarkan serangan dron lagi. Ada 100 lebih drone yang diluncurkan.
“Pada malam tanggal 11 Mei (mulai pukul 02.00 malam waktu setempat, tanggal 11 Mei), musuh menyerang dengan 108 pesawat nirawak serang Shahed dan berbagai jenis pesawat nirawak tiruan,” kata angkatan udara Ukraina dilansir AFP, Minggu (11/5/2025).
Angkatan udara Ukraina menambahkan bahwa mereka telah menjatuhkan 60 di antaranya.
Serangan itu terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan gencatan senjata 30 hari yang diusulkan Eropa, yang didukung oleh AS. Putin malah menawarkan pembicaraan langsung dengan Kyiv akhir bulan ini. Putin mengusulkan perundingan dengan Kyiv di Istanbul pada 15 Mei.
“Kami tidak mengesampingkan bahwa selama perundingan ini kami akan dapat menyetujui beberapa gencatan senjata baru,” kata Putin dalam pidato Kremlin.
Usulan Putin ini pun menuai sindiran dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dia menyebut usulan Putin ‘tidak cukup’ dan Putin disebut hanya mengulur waktu saja.
Tonton juga “Pesan Trump ke Putin-Zelensky: Akhiri Perang Bodoh Ini!” di sini: