Velmariri Bambari Tak Sangka Dapat Penghargaan dari Polri: Motivasi Terus Berjuang

Posted on

Aktivis Institut Mosintuwu, Velmariri Bambari, meraih penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara dari Polri di malam puncak Velmariri mengaku tidak menyangka akan mendapat penghargaan karena berkontribusi dalam mendukung penegakan hukum kaum rentan.

“Memang saya tidak sangka, saya hanya masyarakat biasa, saya hanya pejuang akar rumput kaum rentan, saya tidak pernah sangka, saya terharu,” kata Velmariri usai menghadiri acara Hoegeng Awards di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta, Rabu (16/7/2025) malam.

Velmariri mengatakan penghargaan ini dia dedikasikan untuk ayahnya yang merupakan purnawirawan Polri. Dia mengatakan penghargaan ini menjadi motivasi agar terus berjuang demi kaum rentan.

“Apresiasi ini saya peruntukan untuk Bapak saya, karena dia seorang purnawirawan Polri, dan dialah yang selalu mendukung saya dalam berjuang untuk keadilan masyarakat,” katanya,

“Dan ini menjadi motivasi saya terus berjuang dan hidup saya saya apresiasikan juga agar berguna bagi orang lain,” imbuhnya.

Velmariri juga berharap Polri terus menjaga integritas. Dia juga mengaku senang bermitra dengan Polri.

“Ya harapannya Polri tetap menjaga integritasnya apalagi dengan kaum rentan, dan pejuang-pejuang aktivis seperti kami. Kami memang bersinergi dengan Polri, Polri sangat baik dalam bersinergi dengan kami, dan saya bersyukur bisa berjuang bersama Polri, semoga Polri tetap jaya,” katanya.

Velmariri Bambari merupakan ibu rumah tangga di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dia menjadi satu-satunya pendamping korban kekerasan seksual di Lembah Bada.

Velmariri aktif mengadvokasi keadilan untuk korban dengan menentang sejumlah ketentuan dalam hukum adat setempat. Dia gesit mendatangi sejumlah Majelis Adat untuk meminta pencabutan denda ‘cuci kampung’ yang dijatuhkan kepada keluarga korban.

Menurut hukum adat, sanksi tersebut dikenakan sebagai bentuk pemulihan kampung. Namun Velmariri menilai sanksi itu justru menambah beban korban.

Meski dengan keterbatasan fisik dan berjalan harus menggunakan kruk, Velmariri tetap aktif menjalankan pendampingan dan pendekatan ke tokoh-tokoh adat. Upayanya dilakukan agar pelaku kekerasan seksual bisa diproses secara hukum negara dan korban mendapat perlindungan yang layak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *