Gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia di menewaskan enam orang, termasuk dua anak-anak. Serangan ini juga memutus aliran listrik.
Dilansir AFP, Senin (3/11/2025), serangan tersebut terutama menargetkan wilayah selatan dan tengah Ukraina. Serangan ini menyebabkan belasan orang lainnya terluka, menurut otoritas regional.
Rusia telah menolak seruan AS untuk menghentikan invasinya yang telah berlangsung hampir empat tahun ke Ukraina.
Sebaliknya, Rusia terus melanjutkan serangan daratnya sambil memperbarui kampanye serangannya terhadap jaringan energi Ukraina, yang menurut Kyiv merupakan bukti bahwa Moskow tidak tertarik pada perdamaian.
“Pasukan Rusia menyerang wilayah Dnipropetrovsk dan Odessa. Enam orang tewas, termasuk dua anak-anak,” kata kantor jaksa agung Ukraina di Telegram.
Anak-anak tersebut adalah dua laki-laki berusia 11 dan 14 tahun, kata komisioner hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets.
Sementara itu, serangan Rusia di wilayah Zaporizhzhia selatan menyebabkan hampir 58.000 rumah tangga tanpa listrik, kata gubernur wilayah tersebut, Ivan Fedorov.
Rusia tidak segera berkomentar tetapi membantah menargetkan warga sipil, dengan mengatakan serangan itu mengenai infrastruktur energi yang menggerakkan industri pertahanan Ukraina. Kyiv mengatakan serangan itu terutama ditujukan untuk melemahkan penduduk sipilnya.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina di pelabuhan Laut Hitam Rusia, Tuapse, Minggu dini hari membakar sebuah kapal tanker minyak dan merusak infrastruktur pelabuhan, kata otoritas regional.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
