Dewan regional , pada Senin (22/12), memberikan persetujuan terhadap rencana mengaktifkan kembali terbesar di dunia untuk pertama kalinya sejak bencana Fukushima tahun 2011 lalu. Persetujuan ini membawa rencana itu selangkah lebih dekat menuju pengoperasian kembali.
Langkah ini diambil setelah Gubernur Prefektur Niigata, Hideyo Hanazumi, bulan lalu menyetujui pengoperasian kembali (PLTN) Kashiwazaki-Kariwa, yang merupakan pembangkit nuklir terbesar di dunia.
Pembangkit nuklir tersebut dinonaktifkan ketika Jepang menghentikan penggunaan tenaga nuklir, setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat menyebabkan tiga reaktor di pembangkit nuklir Fukushima mengalami peleburan inti pada tahun 2011.
Namun, negara yang miskin sumber daya ini sekarang ingin menghidupkan kembali energi atom untuk mengurangi ketergantungan yang besar pada bahan bakar fosil, demi mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, dan memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dari kecerdasan buatan (AI).
Dewan regional di Niigata, yang menjadi lokasi PLTN Kashiwazaki-Kariwa, seperti dilansir AFP, Senin (22/12/2025), menggelar pemungutan suara atau voting terhadap rancangan undang-undang (RUU) anggaran tambahan regional, yang mencakup resolusi tambahan untuk mendukung keputusan Gubernur Hanazumi.
Dalam voting yang digelar Senin (22/12) waktu setempat itu, sebagian besar dari 53 anggota dewan regional Niigata memberikan suara dukungan mereka.
“Rancangan undang-undang ini disetujui dengan suara mayoritas,” kata ketua dewan regional Niigata setelah hasil voting diumumkan.
Setelah rintangan itu teratasi, Tokyo Electric Power (TEPCO), selaku operator PLTN itu, akan meminta izin akhir kepada regulator nuklir Jepang untuk memulai kembali pengoperasian pembangkit nuklir tersebut.
TEPCO, menurut laporan media lokal Jepang, akan mengajukan permohonan kepada Otoritas Regulasi Nuklir Jepang sebelum akhir tahun ini.
Laporan stasiun televisi terkemuka Jepang NHK dan surat kabar bisnis Nikkei mengungkapkan bahwa TEPCO mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali salah satu dari tujuh reaktor di PLTN Kashiwazaki-Kariwa sekitar tanggal 20 Januari tahun depan.
Gubernur Hanazumi diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Perindustrian Jepang, Ryozei Akazawa, pada Selasa (23/12) besok untuk menyampaikan dukungan terhadap diaktifkannya kembali pembangkit nuklir tersebut.
Reaktor itu telah memenuhi standar keselamatan nuklir nasional, dan TEPCO sedang menunggu persetujuan dari masyarakat setempat untuk mengaktifkan kembali fasilitas tersebut.
Perdana Menteri (PM) Jepang telah menyatakan dukungannya terhadap penggunaan tenaga nuklir.
TEPCO, menurut laporan media lokal Jepang, akan mengajukan permohonan kepada Otoritas Regulasi Nuklir Jepang sebelum akhir tahun ini.
Laporan stasiun televisi terkemuka Jepang NHK dan surat kabar bisnis Nikkei mengungkapkan bahwa TEPCO mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali salah satu dari tujuh reaktor di PLTN Kashiwazaki-Kariwa sekitar tanggal 20 Januari tahun depan.
Gubernur Hanazumi diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Perindustrian Jepang, Ryozei Akazawa, pada Selasa (23/12) besok untuk menyampaikan dukungan terhadap diaktifkannya kembali pembangkit nuklir tersebut.
Reaktor itu telah memenuhi standar keselamatan nuklir nasional, dan TEPCO sedang menunggu persetujuan dari masyarakat setempat untuk mengaktifkan kembali fasilitas tersebut.
Perdana Menteri (PM) Jepang telah menyatakan dukungannya terhadap penggunaan tenaga nuklir.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
