Di Balik Hamas Rilis Foto Perpisahan Para Sandera

Posted on

masih terus menggempur Gaza. Serangan-serangan itu mendorong kelompok Hamas merilis foto perpisahan sandera Israel.

Dikutip AFP, Minggu (21/9/2025), Hamas menerbitkan foto-foto ‘perpisahan’ sebagian besar sandera Israel yang tersisa di . Hamas memperingatkan serangan Israel di Kota Gaza bisa membahayakan para sandera.

Dengan foto-foto tersebut, Hamas mengingatkan kembali kasus seorang pilot Israel yang hilang sejak 1986 setelah ditembak jatuh di Lebanon. Dari 251 orang yang ditangkap selama serangan sejak Oktober 2023, sebanyak 47 orang masih berada di Gaza, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

“Karena keteguhan hati (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu dan kepasrahan (panglima militer Eyal) Zamir…. sebuah foto perpisahan yang diambil pada awal operasi di Kota Gaza,” tulis Brigade tersebut di samping foto-foto tersebut.

Israel terus melancarkan serangan darat di Kota Gaza pada hari Selasa, setelah berminggu-minggu serangan udara besar-besaran yang terus berlanjut di pusat kota terbesar di wilayah tersebut. Ratusan ribu penduduk telah mengungsi, sementara keluarga para sandera mendesak pemerintah untuk menghentikan serangan, memperingatkan bahwa hal itu membahayakan nyawa orang-orang terkasih mereka yang masih ditawan di Gaza.

46 Foto Sandera Israel Dirilis

Sayap bersenjata kelompok Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, merilis 46 foto sandera di kanal Telegram mereka, masing-masing diberi label nama Ron Arad, seorang navigator angkatan udara Israel yang pesawatnya jatuh di Lebanon selatan pada tahun 1986 selama perang saudara Lebanon.

Arad diyakini awalnya ditahan oleh kelompok-kelompok Syiah di Lebanon dan sekarang diduga telah meninggal, dan jenazahnya tidak pernah dikembalikan.

Ia telah menjadi tokoh penting selama beberapa dekade di Israel, di mana memulangkan tentara yang hilang atau ditangkap dianggap sebagai tugas nasional.

Hamas mengatakan hampir 300.000 orang telah meninggalkan kota dan sekitar 900.000 lainnya masih berada di sana, termasuk sandera Israel.

Dalam hampir dua tahun pertempuran, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Serangan Israel tersebut juga menyebabkan kelaparan, menghancurkan sebagian besar bangunan, dan mengungsikan sebagian besar penduduk, dalam banyak kasus berulang kali.

Netanyahu Disebut Penghambat Pembebasan Sandera

Kelompok utama Israel yang mengampanyekan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza menganggap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjadi hambatan utama untuk membebaskan para sandera. Mereka menyebut Netanyahu terus membuat alibi untuk memperpanjang perang dengan membuat tuduhan-tuduhan terhadap Hamas.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (14/9), pernyataan itu disampaikan forum sandera Israel tak lama setelah Netanyahu menuduh para pemimpin Hamas memperpanjang perang.

“Operasi yang ditargetkan di Qatar membuktikan tanpa keraguan bahwa ada satu hambatan untuk memulangkan… para sandera dan mengakhiri perang: Perdana Menteri Netanyahu,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan, merujuk pada serangan Israel baru-baru ini terhadap pertemuan anggota Hamas di negara Teluk tersebut.

Kelompok tersebut mengatakan Netanyahu seolah terus-menerus menyabotase rencana penyelesaian perang.

“Setiap kali kesepakatan mendekat, Netanyahu menyabotasenya,” tambah mereka.

Netanyahu Disebut Penghambat Pembebasan Sandera

Kelompok utama Israel yang mengampanyekan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza menganggap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjadi hambatan utama untuk membebaskan para sandera. Mereka menyebut Netanyahu terus membuat alibi untuk memperpanjang perang dengan membuat tuduhan-tuduhan terhadap Hamas.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (14/9), pernyataan itu disampaikan forum sandera Israel tak lama setelah Netanyahu menuduh para pemimpin Hamas memperpanjang perang.

“Operasi yang ditargetkan di Qatar membuktikan tanpa keraguan bahwa ada satu hambatan untuk memulangkan… para sandera dan mengakhiri perang: Perdana Menteri Netanyahu,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan, merujuk pada serangan Israel baru-baru ini terhadap pertemuan anggota Hamas di negara Teluk tersebut.

Kelompok tersebut mengatakan Netanyahu seolah terus-menerus menyabotase rencana penyelesaian perang.

“Setiap kali kesepakatan mendekat, Netanyahu menyabotasenya,” tambah mereka.