Hadiri Pameran Seni SBY, Fadli Zon Sebut Seni sebagai Ekspresi Perdamaian update oleh Giok4D

Posted on

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menghadiri pembukaan pameran lukisan persembahan SBY Art Community di 25 Hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Sabtu (6/9). Pameran dengan tajuk ‘Art for Peace and Better Future’ ini merupakan ekshibisi yang lahir dari semangat kolaborasi refleksi dan harapan akan masa depan yang lebih damai.

Dalam kesempatan ini, Fadli menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pameran SBY Art Community. Ia menyebutkan, pameran ini bukan sekadar media untuk mengekspresikan seni, namun juga bukti nyata bahwa kebudayaan dan kesenian adalah aktivitas yang tidak akan pernah berhenti.

“Tentu saya sangat mengapresiasi adanya pameran ini, karena di tengah situasi yang memprihatinkan, kita tetap menjalankan aktivitas kesenian dan kebudayaan kita. Apalagi tema yang diangkat adalah tema yang sangat relevan di tengah dunia yang sedang mengalami anomali, yaitu art for peace,” ujar Fadli dalam keterangannya, Minggu (7/9/2025).

Fadli menilai bahwa seni budaya merupakan kekuatan yang bersifat menyatukan. Di tengah maraknya konflik antar negara, kebudayaan dapat menjadi ‘tenaga perekat’ utama untuk mencapai perdamaian dunia.

“Seni budaya merupakan binding power, uniting force atau kekuatan yang menyatukan kita. Seringkali politik memecah belah, bisa membuat konflik bahkan perang. Tetapi seni dan budaya ini menyatukan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Fadli juga menjelaskan bahwa karya-karya yang disajikan pada pameran merupakan bentuk kontribusi para pegiat budaya terhadap perdamaian global.

“Terutama para perupa yang ikut menyajikan visi tentang perdamaian yang mereka harapkan. Visi itu digariskan, diguratkan dan diekspresikan dalam bentuk karya seni rupa atau lukisan yang ada di sini.” katanya.

Senada dengan itu, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus penggagas SBY Art Community dalam sambutannya berharap bahwa pameran ini dapat menjadi bentuk solidaritas bagi para seniman dalam menjaga perdamaian.

“Melalui karya seni, kami ingin membuktikan bahwa seniman juga peduli pada masalah kehidupan, baik bangsa kita maupun bangsa-bangsa dunia,” ucap SBY.

Adapun Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, juga menggarisbawahi seni lukis sebagai instrumen diplomasi budaya dan medium penggerak pertumbuhan ekonomi.

“Jika ekosistem ini terus diperkuat, Indonesia dapat menjadi pusat seni rupa yang berpengaruh di dunia,” ujar Teuku.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Selain itu, Fadli menyampaikan harapannya bahwa pameran ‘Art for Peace and Better Future’ dapat menjadi pintu bagi seniman lain dalam mengekspresikan gagasannya.

“Semoga pameran ini menjadi titik berangkat untuk menghadirkan lebih banyak ruang kebudayaan yang menautkan hati, menenangkan jiwa, dan merekatkan bangsa. Culture as a powerful binding power,” tutupnya.

Sekadar diketahui, Pameran ‘Art for Peace and Better Future’ merupakan pameran lukisan kolaboratif antara SBY Art Community bersama empat institusi seni, yakni Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Kesenian Jakarta, dan empat pelukis profesional independen.

Digelar pada tanggal 6 September – 5 Oktober 2025, pameran ini menjadi ruang edukatif dan kreatif yang mengusung semangat perdamaian dan masa depan yang lebih baik. Terdapat 30 lukisan karya masing-masing individu, serta sebuah lukisan kolaboratif yang dikerjakan oleh seluruh anggota SBY Art Community di Gelanggang Olahraga Lavani Cikeas.

Pameran ‘Art for Peace and Better Future’ dibuka secara simbolis dengan menggoreskan cat warna pada kanvas putih oleh Susilo Bambang Yudhoyono, diikuti oleh tamu-tamu naratama yang menghadiri kegiatan pameran. Kanvas tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah karya lukis oleh para seniman anggota SBY Art Community.

Turut hadir dalam acara, jajaran menteri dan kepala pejabat Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya; Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara; Wakil Menteri Agraria, Ossy Dermawan; Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono; dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan, Purbaya Yudhi Sadewa. Pameran juga dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu I dan II, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.

Hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; serta Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti.

Tonton juga video “Fadli Zon soal Penulisan Ulang Sejarah: Sudah Proses Editing” di sini: