Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan rehabilitasi sosial untuk korban musibah robohnya musala Pondok Pesantren (ponpes) Al-Khoziny, Nur Ahmat Rohmatulloh (16). Ahmat yang tangannya diamputasi akan diberikan tangan palsu bionik dan keluarganya mendapatkan bantuan pemberdayaan.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo mengatakan bantuan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi-fungsi sosial korban.
“Jadi, kehadiran kami ke sini yang pertama silaturahmi, kedua ingin memastikan bagaimana perkembangan putra bapak, berikut ingin memastikan bantuan kepada bapak dari Kemensos sudah sampai,” kata Supomo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).
Lengan atas sebelah kiri Ahmat harus diamputasi setelah terluka dalam musibah yang dialaminya saat menuntut ilmu di pesantren. Kini, dia membutuhkan bantuan tangan palsu bionik.
Selain tangan palsu bionik untuk Ahmat, Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha untuk keluarganya.
“Nanti dibantu untuk membuat tangannya, kemudian nanti dibantu sekolah kembali agar cita-citanya bisa tercapai. Mudah-mudahan nanti cita-citanya terkabul,” kata Supomo.
“Sangat terbuka untuk menggapai cita-citanya. Mudah-mudahan menjadi anak yang sukses,” tambahnya.
Supomo lantas menyemangati Ahmat lewat cerita para penyandang disabilitas saat perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, mereka tetap semangat berkarya.
“Ada anak yang main terompet pakai kaki, melukis pakai kaki, pakai mulut, karena tidak punya tangan,” kata Supomo.
Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Kementerian Andy Kurniawan mengatakan Ahmat akan mendapatkan bantuan tangan palsu bionik. Namun, alat bantu ini belum bisa dibuat karena menunggu proses pemulihan.
“Karena ini masih bergerak, masih kembang, masih kempis belum permanen, standarnya tiga bulan setelah sakit,” kata Andy.
Andy juga menyemangati Ahmat agar tidak minder dengan kondisinya saat ini.
Senada, Kepala Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Kemensos Nova Dwiyanto Suli mengatakan pengukuran tangan palsu masih menunggu proses pertumbuhan jaringan selesai dengan sempurna. Ia memperkirakan akhir Desember atau awal Januari, pengukuran tangan bisa dilakukan.
“Tergantung prosesnya,” kata Nova.
Nova memastikan Sentra Soeharso siap membantu pembuatan tangan palsu. Adapun prosesnya juga akan dibantu Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
“Sudah dikunjungi juga oleh Dinsos Jawa Timur dan sudah disampaikan belum bisa (diukur), karena masih menunggu pemulihan,” kata Nova.
Pada kesempatan tersebut, orang tua Ahmat Imamatul Muti’ah mengucapkan terima kasih atas bantuan modal usaha yang diberikan kepadanya untuk berjualan pakaian.
“Terima kasih banyak. Minta doanya,” pungkasnya.
