Kejagung Sebut Pembacokan Pegawainya di Depok Tidak Terkait Perkara

Posted on

Seorang ASN Kejaksaan Agung berinisial DSK (44) dibacok orang tidak dikenal saat pulang kerja di Depok, Jawa Barat. Kejagung menyebut kasus pembacokan itu tak terkait dengan perkara.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyebut DSK tak menangani perkara. Sebab dia merupakan pegawai internal Kejagung.

“Dia kan pegawai bukan Jaksa, jadi tidak ada kaitan dengan perkara,” kata Harli saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025).

Harli menduga pelaku memiliki motif kejahatan lain seperti pencurian hingga begal. Adapun kasus itu kini tengah diusut oleh Polres Metro Depok.

“Mungkin (begal),” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pembacokan pegawai di Kejagung ini terjadi di Pengasinan, Sawangan, Depok, pada Sabtu (24/5) pukul 02.30 WIB. Kala itu DSK, yang menjabat Kasi Perangkat Keras dan Jaringan, selesai bekerja dan langsung pulang. Namun, di tengah jalan, hujan lebat dan korban berhenti sambil berteduh.

Tak lama setelah hujan reda, korban melanjutkan perjalanannya. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB, di lokasi yang tak jauh dari rumahnya, korban dipepet pengendara lain dari arah berlawanan.

“Sesampainya di sekitar Jalan Pengasinan, kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat,” jelas Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar.

Sembari mendekati korban, pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban. Sebelum membacok, pelaku sempat berteriak ‘sikat!’.

“Sambil berteriak ‘sikat’ sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan Saudara DS dan sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu’, dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali Saudara DS,” terang Harli.

Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka berat di pergelangan tangan kanan.

“Diagnosis sementara, urat kelingking kanan putus dan tidak bisa lagi digerakkan,” ucap Harli.